Bangun 5 Pabrik, Cleo Gelontorkan Rp 300 Miliar

Pabrik-pabrik tersebut berlokasi di Prigen, Sukabumi, Singosari, Bali, dan Kediri. Nio mengatakan, lima pabrik tersebut masih berada dalam tahap pembangunan.
”Nilai investasi lima pabrik tersebut hampir Rp 300 miliar. Pada 2020, nanti kami bersiap membangun pabrik Ngoro yang kedua,” ungkapnya.
Direktur Penjualan dan Distribusi PT Sariguna Primatirta Tbk Toto Sucartono menjelaskan, ekspansi pabrik saja tidak cukup untuk meningkatkan penjualan.
Cleo juga harus mengimbangi dengan sistem distribusi pemasaran yang baik. Sampai sekarang, Cleo memiliki 151 titik jaringan distribusi di Indonesia.
Penyumbang penjualan terbesar berasal dari tiga kelompok. Yakni, pasar tradisional, horeca (hotel, restoran, cafe), dan pasar modern.
Toto mengatakan, komposisi penjualan Cleo tahun lalu didominasi produk dalam kemasan botol. Kontribusinya mencapai 37,2 persen.
Kontribusi kemasan galon berkisar 34,95 persen. Sementara itu, cup berkontribusi 27,54 persen.
”Kami harap tahun ini bisa lebih seimbang. Botol 32,98 persen, galon 35,10 persen, dan cup 31 persen,” paparnya.
PT Sariguna Primatirta Tbk yang merupakan produsen Cleo gencar berekspansi kareana industri air minum dalam kemasan (AMDK) masih seksi.
- Ratusan Pencinta Anabul Meriahkan Cleofest & Roccommunity 2025
- Hoaks Le Minerale Terafiliasi Israel, Pakar Menilai Ada Upaya Menjatuhkan Produk Lokal
- DPR: Poin Pelarangan Produksi & Distribusi AMDK Dalam SE Gubernur Bali Harus Dihilangkan
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Larangan Air Kemasan di Bawah 1 Liter Dinilai Baik untuk Masa Depan Bali