Bangun Budaya dengan Lima Pilar
Rabu, 19 Oktober 2011 – 21:20 WIB

Bangun Budaya dengan Lima Pilar
JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti menegaskan, Kemdikbud tengah menyusun strategi pembangunan nasional kebudayaan yang berdasarkan pada lima pilar penting. Pilar ketiga adalah diplomasi budaya. Dijelaskan, kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia yang luhur perlu diangkat ke dunia sebagai satu citra positif yang sangat membantu ke dunia. “salah satu langkah awal, pada bulan lalu kita memiliki acara Indonesia World Batik Summit 2011. Ini sudatu penegasan kepada dunia bahwa Indonesia adalah rumah dunia budaya batik,” jelasnya.
Pertama, karakter dan jatidiri. Menurutnya, di Kemdikbud tentunya sudah banyak pula program mengenai hal ini dan diupayakan sejak usia dini. Kedua, sejarah dan warisan karya budaya. “Ada dua area penting di sini. Yakni, yang bersifat benda dan yang bukan benda,” sebut Wiendu di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (19/10).
Wiendu menjelaskan, area warisan yang bersifat benda, antara lain berupa heritage, candi, kawasan kota tua, artefak, museum dan juga termasuk struktur-struktur bentang budaya yang biasaya bersifat sumberdaya alam namun memiliki nilai. “Sedangkan warisan budaya tak benda, meliputi ideologi, sastra, kuliner, cara berpakaian dan lain sebagainya. Di akhir tahun ini kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah UNESCO Cultural Heritage Meeting di Bali pada 22-29 November 2011 untuk membicarakan masalah ini,” imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti menegaskan, Kemdikbud tengah menyusun strategi
BERITA TERKAIT
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Global Sevilla School Gandeng Didit Hediprasetyo Bentuk Karakter dan Mindfulness Anak
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat
- Hati Tertinggal di Merauke, Tergerak Bikin Program Pendidikan
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah