Bangun Danau Toba dengan Pondasi Budaya Batak
Di banyak daerah yang wisatanya maju, lanjutnya, tanah-tanah penduduk setempat, juga tanah adat, sudah dibeli investor asing. Para warga mantan pemilik tanah tersingkir, jauh dari pusat keramaian.
“Jual beli tanah seperti membayar PSK. Selesai, bayar, setelah itu gak ada lagi urusan. Nah, jangan sampai itu terjadi di daerah kita ini. Jangan sampai nanti setelah Danau Toba berkembang pesat, malah tidak ada lagi warga Batak di sekitar situ,” ucap Sabar Sitanggang.
Begitu pun, semua bangunan tetap harus bernuansa Batak. “Budaya itu sesuatu yang lentur, akulturasi budaya itu begitu gampang. Nah, perlu dijaga agar budaya batak tidak kalah dalam proses akulturasi dengan nilai-nilai budaya asing yang dibawa para turis bule. Intinya, budaya Batak jangan tergerus habis,” pungkasnya. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Istri Tewas Jatuh ke Jurang, Suami Selamat
- Korban Jiwa Banjir Bandang di Luwu Bertambah Menjadi 11 Orang
- Dua Anak Perempuan Tenggelam saat Berenang di Sungai Enim
- Peduli Pendidikan, Polres Inhu Bangun MCK dan Pojok Baca di SD Marginal Rakit Kulim
- Penyelundupan 2.540 Ekor Burung Melalui Pelabuhan Bakauheni Digagalkan
- Ada Honorer Hampir Punya SK PPPK, tetapi Dicoret BKN, Alasannya Jelas