Bangun Kampung Hortikultura Bawang Merah, Kementan: Jadi Salah Satu Terobosan
Senada dengan Dirjen Hortikultura, Direktur Perlindungan Jekvy Hendra berharap dengan adanya program ini mampu menghapus stigma negatif masyarakat, yang mencap bahwa pertanaman bawang merah Lembah Gumanti di Kab. Solok sebagai lembah tengkorak (daerah dengan penggunaan pestisida kimia yang tinggi dengan level bahaya).
"Kami harus berupaya untuk menjadikan Kabupaten Solok sebagai "Lembah Surga Sentra Bawang Merah" juga menjadikan ini sebagai fokus utama. Kami akan mewujudkan Kabupaten Solok menjadi kampung penyangga bawang merah nasional sekaligus menjadi target lokasi eksportir bawang merah kedepannya," terang Jekvy.
Saat ini, Kementan mengalokasikan bantuan pengendali OPT ramah lingkungan berupa pestisida biologi, feromon sex, dan perangkap likat kuning untuk lahan seluas 45 hektar di Solok.
Penanganan fasilitasi bantuan dampak perubahan iklim berupa sumur dalam/dangkal.
Bantuan Kementan ini diharapkan dapat membantu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit yang bisa merusak hasil pertanian dan sekaligus menjaga ketersediaan air setiap musim tanam.
Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya seperti ini guna menjaga ketahanan pangan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan meningkatkan potensi ekspor produk hortikultura Indonesia. (jpnn)
Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Kampung Perlindungan Hortikultura Berpotensi Ekspor, Rendah Residu di Kabupaten Solok.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Program HDDAP Dorong Antusiasme Petani Gowa Fokus Kembangkan Hortikultura di Daerahnya
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan
- Kementan Sampai Gelembungkan Anggaran Ongkosi SYL ke Luar Negeri
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai