Bangun Kesadaran Masyarakat untuk Mengurangi Kanker Payudara Stadium Lanjut

Bangun Kesadaran Masyarakat untuk Mengurangi Kanker Payudara Stadium Lanjut
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar (kedua kanan) bekerja sama dengan Double Tree Hotel by Hilton Jakarta menyelenggarakan Pink Ribbon Gala Dinner, Kamis (10/10). Foto: Dok. YKPI

jpnn.com, JAKARTA - Untuk ketiga kalinya Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) pimpinan Linda Agum Gumelar bekerja sama dengan Double Tree Hotel by Hilton Jakarta menyelenggarakan Pink Ribbon Gala Dinner, Kamis (10/10).

Kegiatan dalam rangka bulan peduli kanker payudara internasional ini bertujuan untuk mendukung mereka yang tengah berjuang mengalahkan kanker payudara dan pentingnya membangun kesadaran masyarakat atas kejadian kanker payudara stadium lanjut.

Linda menegaskan kepedulian masyarakat dan dukungan kepada para penyintas kanker payudara dapat menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut. Berdasarkan data dari RS Kanker Dharmais (RSKD) sebagai Pusat Rujukan Kanker Nasional diketahui bahwa 56 persen pasien yang ditangani oleh RSKD adalah pasien kanker payudara.

“Kondisi ini sungguh sangat memprihatinkan dan semakin mengusik serta memotivasi kami YKPI untuk semakin bekerja menurunkan angkat kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia,” kata Linda penuh semangat.

YKPI, menurut mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu itu, kini fokus pada upaya-upaya preventif. Menurutnya jika pasien kanker payudara ditemukan pada stadium awal maka angka harapan hidupnya akan lebih tinggi jika dibangdingkan dengan pasien yang didiagnosis stadium lanjut.

Lebih lanjut Linda menjelaskan pengobatan penyakit mematikan ini memang tidak murah. Melalui pelbagai program YKPI yang dipimpinnya, Linda memaparkan upaya pencegahan dini kanker payudara stadium lanjut dengan sosialisasi deteksi dini melalui SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) ke beberapa daerah hingga ke pelosok tanah air.

“Ternyata penyebaran informasi tentang kanker payudara di Indonesia belum merata, bahkan masih ada mitos-mitos di kelompok masyarakat yang mendorong maraknya pengobatan non medis. Ada juga sekelompok orang yang masih merasa malu divonis kanker payudara meski baru stadium awal dan memilih menunda pengobatan medis,” ungkap Linda.

Sebagai organisasi nirlaba, dikatakan Linda, YKPI harus bekerja keras untuk dapat memenuhi biaya operasional program-programnya. Sejak tahun 2015 YKPI juga mengoperasikan Unit Mobl Mammografi (UMM) didukung oleh Tim Medis RSKD. UMM YKPI ini adalah mobil mammografi pertama dan satu-satunya di Indonesia. Hingga April 2019 sebanyak 13.214 orang telah melakukan mamografi di UMM dengan hasil 1.973 (14,8%) orang diketahui memiliki tumor jinak dan 203 orang (1,5%) memiliki tumor ganas. Mereka yang diduga memiliki tumor langsung dirujuk melakukan pemeriksaan klinis lebih lanjut di rumah sakit, agar kankernya dapat segera tertangani secara klinis.

Kegiatan bulan peduli kanker payudara internasional bertujuan untuk mendukung mereka yang tengah berjuang mengalahkan kanker payudara dan pentingnya membangun kesadaran masyarakat atas kejadian kanker payudara stadium lanjut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News