Bangun Light Rail Transit untuk Mengurai Kemacetan

jpnn.com - DENPASAR - Sebagai pintu gerbang pariwisata Tanah Air, infrastruktur di Bali masih menjadi persoalan pelik yang sulit dipecahkan. Salah satunya, masalah kemacetan yang masih terjadi di mana-mana. Terutama di pusat pariwisata. Problem utamanya adalah konsentrasi pembangunan pariwisata yang cenderung ke Bali Selatan centris.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan pemerintah pusat berencana membangun megaproyek infrastruktur di Pulau Dewata.
Hal itu terungkap dari paparan Menteri PPN/Kepala Bappenas saat menghadiri rapat koordinasi Bappeda se- Bali di Hotel Prama Sanur Beach Hotel kemarin (29/10) seperti dikutip dari Radarbali.com.
Menurut Bambang, megaproyek kereta api sejenis monorel atau light rail transit (LRT) adalah salah satu yang bakal segera dibangun di Bali untuk mengurai dampak kemacetan di Bali Selatan yang kian tak terkendali.
Detailnya, LRT yang bakal dibangun kelak bakal jadi penghubung kawasan pariwisata di Bali Selatan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai sebagai pintu utama keluar masuk Bali.
“Jadi yang dibangun nanti fokus ke transportasi publik, dalam hal ini kereta. Kalau jalan (tol) harus ada pembebasan lahan, dan itu sangat sulit. Sementara kereta bisa mengangkut jumlah orang yang lebih besar dan cepat tanpa halangan,” ujar Bambang.(JPG/feb/mus/fri/jpnn)
DENPASAR - Sebagai pintu gerbang pariwisata Tanah Air, infrastruktur di Bali masih menjadi persoalan pelik yang sulit dipecahkan. Salah satunya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- World Safety Day 2025: IWIP Perkuat Budaya K3 di Lingkungan Kerja
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Lippo Karawang Siapkan Hunian dan Komersial Terbaru, Cek di Sini Harganya
- Peluncuran COCOBOOST di Ajang Mizone Active Zone Seru
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Bea Cukai Gagalkan Distribusi Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 2 Miliar, Ini Kronologinya