Banjir Bandang Tenggelamkan Ratusan Rumah

Banjir Bandang Tenggelamkan Ratusan Rumah
Banjir Bandang Tenggelamkan Ratusan Rumah
"Jangan kan dengan kendaraan, melalui jalan kaki saja sulit untuk menuju lokasi. Jadi, kita belum bisa menembus lokasi, karena menjelang lokasi itu ibaratkan lautan, ditambah lagi kayu banyak tumbang di jalan dan lumpur," kata Yasrin Tules yang belum lama ini menjabat camat.

Kepala BPBD Pasaman M Nasir kepada Padang Ekspres menyebutkan, di dua nagari Simpang dan Alahanmati dengan enam jorong itu tinggal belasan ribu penduduk. Sedangkan di kawasan yang terkena galodo itu, kata dia ada sekitar 200 KK lebih yang tinggal. Berbagai fasilitas umum seperti jembatan, sawah, kebun, sekolah, dan rumah ibadah banyak yang rusak, serta ternak banyak terbawa arus banjir bandang. Listrik juga padam dan di lokasi itu tidak dapat sinyal handphone.

Banjir ini, kata Nasir tergolong terbesar melanda Pasaman sejak tahun 1980 lalu."Kita belum bisa pastikan ada korban jiwa, baik yang tertimbun longsor maupun hanyut, karena tim masih melakukan penyisiran dan membantu para korban selamat mengungsi ke sekolah-sekolah yang aman. Sejauh ini tim saya belum menemukan adanya korban yang tewas," jelas M Nasir kepada Padang Ekspres pukul 01.00 WIB dini hari tadi.

Seorang petugas BPBD Pasaman Nasution mengatakan, sulit menembus Medan, karena banyaknya kayu besar yang bertumbangan dan jalan yang tergenang air luapan sungai-sungai. Hujan deras yang terus mengguyur daerah itu juga menambah sulitnya tim penyelamat memastikan ada atau tidaknya korban jiwa dalam peristiwa ini.

PASAMAN--Galodo atau banjir bandang kembali melanda wilayah Sumbar. Setelah Pesisir Selatan, kemarin giliran warga di Kenagarian Simpang dan Alahanmati,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News