Bank Indonesia Beijing Gagas Masyarakat Ekonomi Syariah di China

Bank Indonesia Beijing Gagas Masyarakat Ekonomi Syariah di China
Duta Besar RI untuk China (kiri) menyalami Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Beijing Arief Hartawan dan dua anggota stafnya dalam acara perpisahan di Wisma Duta KBRI Beijing, Minggu (26/9/2021). Arief selanjutnya akan menempati pos barunya di Departemen Internasional BI. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

Dalam tiga tahun keberadaannya di Beijing, BI telah berhasil mencapai kesepakatan dengan bank sentral China (PBOC) dalam penyelesaian transaksi bilateral (LCS) dengan menggunakan mata uang rupiah dan yuan.

Berdasarkan kesepakatan LCS tersebut, transaksi keuangan untuk berbagai keperluan antara Indonesia dan China tidak lagi menggunakan mata uang dolar AS.

Setelah selesai menjalani tugasnya di Beijing selama tiga tahun, Arief selanjutnya akan menempati pos barunya di Departemen Internasional BI di Jakarta.

Kepala Bank Indonesia Beijing yang baru akan dijabat oleh Tutuk SH Cahyono, yang sebelumnya menjabat kepala BI Kalimantan Timur.

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengucapkan terima kasih atas kerja keras BI Beijing yang dalam tiga tahun pendiriannya sudah berhasil melahirkan sebuah sistem transaksi keuangan bilateral.

"Selama ini kami juga terbantu oleh keberadaan BI. Dari lubuk hati terdalam, kami mewakili masyarakat Indonesia di China dan KBRI Beijing menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak," katanya. (ant/dil/jpnn)

 

Kepala Bank Indonesia Beijing menggagas pendirian masyarkat ekonomi syariah di China


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News