Bank Indonesia Beijing Gagas Masyarakat Ekonomi Syariah di China
Dalam tiga tahun keberadaannya di Beijing, BI telah berhasil mencapai kesepakatan dengan bank sentral China (PBOC) dalam penyelesaian transaksi bilateral (LCS) dengan menggunakan mata uang rupiah dan yuan.
Berdasarkan kesepakatan LCS tersebut, transaksi keuangan untuk berbagai keperluan antara Indonesia dan China tidak lagi menggunakan mata uang dolar AS.
Setelah selesai menjalani tugasnya di Beijing selama tiga tahun, Arief selanjutnya akan menempati pos barunya di Departemen Internasional BI di Jakarta.
Kepala Bank Indonesia Beijing yang baru akan dijabat oleh Tutuk SH Cahyono, yang sebelumnya menjabat kepala BI Kalimantan Timur.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengucapkan terima kasih atas kerja keras BI Beijing yang dalam tiga tahun pendiriannya sudah berhasil melahirkan sebuah sistem transaksi keuangan bilateral.
"Selama ini kami juga terbantu oleh keberadaan BI. Dari lubuk hati terdalam, kami mewakili masyarakat Indonesia di China dan KBRI Beijing menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak," katanya. (ant/dil/jpnn)
Kepala Bank Indonesia Beijing menggagas pendirian masyarkat ekonomi syariah di China
Redaktur & Reporter : Adil
- Hasil Uber Cup 2024: China dan Jepang Mulus ke Semifinal
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros