Bank Indonesia Waspadai Kebijakan Donald Trump

Namun, pada akhir Desember 2016, secara point-to-point rupiah terapresiasi 0,59 persen (mtm) menjadi Rp 13.473 per USD. Penguatan itu terjadi berkat peningkatan aliran dana masuk, terutama dari surat utang negara (SUN). Ditambah lagi, outflow di pasar saham berkurang setelah kenaikan Fed fund rate. Capital inflow pun lebih terdorong pada akhir Desember 2016.
"Selama 2016 rupiah menguat 2,32 persen secara year to date (ytd), terutama didukung persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik yang kemudian mendorong aliran dana masuk,’’ ungkap Tirta.
BI, kata dia, akan terus memantau kondisi keuangan global dan tetap melakukan stabilisasi nilai tukar secara fundamental. Dari sisi suku bunga, BI tetap mempertahankan BI 7-days reverse repo rate di level 4,75 persen. Suku bunga deposit facility dipertahankan di level 4 persen dan lending facility 5,5 persen. (rin/c14/noe)
Bank Indonesia (BI) akan terus memantau kondisi perekonomian internasional setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Kamis (20/1)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS