Bank Pusing

Oleh Dahlan Iskan

Bank Pusing
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Lihat sendiri perbedaan hasilnya sekarang. Lihat market capitalization-nya. Begitu jauh," katanya 8 tahun lalu.

Itu menandakan bahwa masih ada bisnis yang lebih hebat dari bank. Belum lagi soal aturan. Yang di perbankan jauh lebih rumit daripada di perusahaan umum seperti Astra.

"Punya bank itu pusing. Pusingnya abadi," ujar seorang teman yang memiliki bank.

Tidak ada peraturan yang lebih rumit daripada peraturan untuk menjadi pemilik bank.

Pusing itu pula yang kini dirasakan oleh 7 pemilik bank bermasalah. Yang kini lagi diawasi ketat oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Ups... Bukan tujuh pemilik. Namun tiga pemilik: Bank Mayapada, Bank Bukopin, dan Bank Yudha Bhakti.

Yang empat pemilik bank lainnya mungkin tidak pusing: Bank BTN, Bank Banten, Bank Papua, dan Bank Muamalat.

Bank BTN milik negara. Bank Banten dan Bank Papua milik provinsi Banten dan provinsi Papua, sedangkan Bank Muamalat terlalu banyak pemiliknya, yang umumnya tidak tinggal di Indonesia.

Chairul Tanjung dan Tomy Winata adalah benteng terakhir nasionalisme kita di dunia perbankan. Saya tahu jiwa nasionalistis dua orang itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News