Bantah Pasang Spanduk Politik

Bantah Pasang Spanduk Politik
Spanduk politik yang dipajang di tribun Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. 26 Desember 2010. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
’’Saya sendiri melihat (perhatian negara) masih sangat kecil. Untung ada orang-orang seperti Nurdin, Nirwan Bakrie yang mau mengeluarkan uang cukup besar untuk pembinaan sepakbola,’’ tandasnya.

Kekalahan telak Timnas Indonesia atas timnas Malaysia ditengarai disebabkan manuver politik yang dilakukan Nurdin. Ketua DPP Golkar Korwil Sulawesi itu menggelar roadshow berkedok sarapan pagi di kediaman Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Bahkan, sehari sebelum pertandingan, Timnas Indonesia masih diganggu oleh hal-hal di luar fokus pertandingan.

Politisasi dukungan timnas juga terlihat dalam pemasangan tanda gambar tokoh parpol di sekitar tribun Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Salah satunya, dikabarkan terpampang spanduk besar bergambar Aburizal terpasang di tribun khusus suporter Indonesia. Spanduk Ical, sapaan akrab Aburizal itu terpasang di antara spanduk bernuansa politik lainnya. Seperti spanduk Nurdin Halid dan juga spanduk Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.

Saat dikonfirmasi, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham membantah keberadaan spanduk itu. Menurut Idrus, dirinya menjadi saksi mata langsung menyaksikan pertandingan leg I di Bukit Jalil. ’’Di sebelah mana itu, ndak lihat sama sekali,’’ bantahnya saat dihubungi.

JAKARTA --  Partai Golkar langsung pasang badan membentengi kadernya yang menjadi Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Kubu beringin menolak jika kekalahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News