Bantu Pemrosesan Beasiswa, Oknum Pegawai Kampus Minta Ini kepada Mahasiswi

Bantu Pemrosesan Beasiswa, Oknum Pegawai Kampus Minta Ini kepada Mahasiswi
Pelecehan seksual terhadap mahasiswi. Foto : Ricardo/JPNN.com

Apalagi sang oknum sempat menerbitkan harapan tentang kemungkinan mendapat program beasiswa.

“Yang membuat agak bingung. Sebelumnya kan dia sendiri yang menyatakan beasiswa tak bisa diberikan,” tambahnya.

Puncaknya, oknum itu menekankan bahwa beasiswa tak bisa diperoleh secara cuma-cuma. MRA ditanya, apa yang bisa dia berikan kepada si oknum?

“Saya tanya balik, maksudnya apa? Karena jujur saya belum paham apa keinginannya,” lanjut MRA.

Singkat cerita, oknum tersebut ternyata meminta dicium oleh MRA sebagai imbalan atas beasiswa yang nanti bakal diberikan.

Melihat permintaan tersebut, MRA pun mengaku tidak lagi membalas pesan sang oknum pegawai kampus tersebut.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari, Idzani Muttaqin mengaku kaget saat dikonfirmasi terkait kasus yang melibatkan mahasiswinya itu.

Menurut Idzani, sejauh ini belum ada laporan ke rektorat terkait kasus tersebut.

Dijanjikan pemrosesan beasiswa beres, seorang mahasiswi Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Banjarmasin berinisial MRA (21) menerima pelecehan seksual di media sosial (catcalling) oleh oknum pegawai kampus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News