Bantu Warung Tradisional, Kemenkop dan UKM Usung Gerakan Toko Bersama
Bukti Sinergi
Ketua UKM Center FEB UI, TM Zakir Sjakur Machmud menambahkan, kolaborasi ini sebagai bukti nyata sinergi antara dunia usaha, pemerintah dan universitas dalam rangka memberdayakan UMKM, khususnya peritel tradisional.
Seperti diketahui, sektor ritel merupakan salah satu kontributor penting terhadap pembentukan PDB nasional dan yang menyerap banyak tenaga kerja cukup banyak.
"Oleh karena itu, sesuai dengan kapasitas kami, siap membantu mensukseskan gerakan ini demi terwujudnya Indonesia yg lebih baik," ujar Zakir Sjakur.
Sementara Managing Director QASA, Joko Wiyono melihat perlunya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan inisiatif ini menjadi lebih besar. Sehingga, dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan toko dan warung kelontong yang merupakan salah satu sektor pendukung perekonomian nasional.
"Bersama dengan mitra kolaborasi kami akan membentuk peta jalan untuk pengembangan konsorsium sosial gerakan ini, yang pada tahap awal akan menjangkau lebih dari 500.000 toko tradisional di Indonesia terkait persiapan menghadapi periode kehidupan normal baru (new normal)," papar Joko.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo, mengatakan, di masa krisis pandemi yang penuh tantangan ini, Coca-Cola turut ambil bagian sejalan dengan kepedulian terhadap dampak yang terjadi kepada masyarakat, khususnya terhadap usaha ritel tradisional yang merasakan dampak cukup besar agar mereka dapat bangkit kembali, membangun usaha mereka.
Sebagai langkah awal, gerakan ini akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pemilik toko mengenai standar operasional toko yang bersih, sehat dan aman, dalam rangka persiapan kehidupan normal baru (new normal) melalui distribusi e-book.
Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan UKMC FEB UI, Coca Cola, dan QASA mengusung Gerakan Toko BERSAMA (BERsih, SehAt, MAju) dalam membantu toko dan warung tradisional pada fase persiapan New Normal.
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Sinergi TikTok Shop & Tokopedia Diyakini Turut Percepat UMKM Go Digital
- PNM Mekaar Bikin UMKM Aneka Minuman di Kupang Makin Moncer