Bantuan Untuk Turis yang Mengaku Dijambret di Bali Mencapai Rp 170 Juta

Bantuan Untuk Turis yang Mengaku Dijambret di Bali Mencapai Rp 170 Juta
Sebelumnya Emma mengatakan dirinya menjadi korban penjambretan di Bali hingga terseret di jalanan hingga beberapa meter. (Foto: Koleksi pribadi)

"Tidak ada penjambretan, Emma jatuh dari sebuah sepeda motor tanpa menggunakan helm," tulis Emi di halaman GoFundMe.

Apa yang benar dalam insiden tersebut adalah Emma mengalami kecelakaan berat dan luka pada otaknya sehingga membutuhkan operasi dan perawatan yang tidak ditanggung asuransi.

Tapi Emi mengatakan pihak Emma tidak bermaksud menipu orang-orang karena Emma dan keluargnya masih membutuhkan dana untuk menutupi biaya perawatan.

"Saya dengan rendah hati dan secara resmi meminta maaf karena telah menyesatkan dengan cerita awal saya, mungkin orang-orang pikir ini semacam penipuan," tulisnya.

Dana yang berhasil dikumpulkan untuk membantu Emma telah lebih dari AU$ 17,8000, atau hampir Rp 172 juta, hingga Senin pagi (16/12/2019).

Emi mengaku Emma masih tetap membutuhkan biaya untuk pengobatannya di Rumah Sakit Perth, tempat ia sekarang dirawat, dan juga untuk biaya pemindahannya dari Bali ke Perth dan menuju rumahnya di Queensland.

Sejumlah media di Australia melaporkan jika GoFundMe bersedia untuk mengembalikan dana yang sudah terkumpul bagi perempuan yang bekerja sebagai penata rambut tersebut.

Tapi dari pantauan ABC Indonesia, sejumlah penyumbang menyambut baik kejujuran dari pihak Emma dan beberapa mengatakan tidak keberatan untuk menyumbang, karena "Emma dan keluarganya masih tetap butuh dana".

Seorang turis asal Australia, Emma Bell, mengaku jika ia mengalami kecelakaan motor karena menjadi korban begal, namun kini pihaknya sudah memberikan pengakuan soal apa yang sebenarnya terjadi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News