Banyak Ibu-ibu Resah Berbelanja ke Pasar, Ingrid Kansil Merespons Begini

Banyak Ibu-ibu Resah Berbelanja ke Pasar, Ingrid Kansil Merespons Begini
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Ingrid Kansil. Foto dok pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Dibukanya kembali pasar tradisional di beberapa daerah menimbulkan polemik baru di tengah masa transisi penerapan new normal.

Pasar tradisional menjadi salah satu tempat penyebaran Covid-19 dengan kasus penularan yang cukup signifikan. Tercatat, ada 52 kasus di Jakarta yang mana ditemukan hampir semua korbannya merupakan pedagang pasar tradisional setelah lebih dari 1.418 pedagang menjalani test swab.

Kasus lainnya ditemukan di Pasar Cileungsi, Jawa Barat yang menyumbang angka penularan sebanyak 26 kasus. Kasus penularan Covid-19 di pasar tradisional tidak hanya berpusat di Pulau Jawa. Namun juga ditemukan di banyak pasar tradisional di pulau lainnya.

Terkait hal itu, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ingrid Kansil menilai pendekatan sosial-kultural menjadi penting untuk dilakukan di daerah.

"Pemda perlu mengupayakan berbagai macam sosialisasi agar kewaspadaan serta pengetahuan masyarakat terhadap bahaya penularan Covid-19 secara optimal bisa dipahami," kata  Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Ingrid Kansil.

Wakil Sekjen DPP Demokrat ini menambahkan, keamanan dan kenyamanan pasar tradisional perlu ditingkatkan dengan penerapan berbagai aturan yang sesuai dengan protokol kesehatan.

"Karena banyak ibu-ibu yang resah jika ingin berbelanja ke pasar tradisional," sebutnya.

Karena masa transisi menuju penerapan new normal saat ini justru menciptakan ketakutan baru. Di mana pasar tradisional menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19.

Pasar tradisional menjadi salah satu tempat penyebaran Covid-19 dengan kasus penularan yang cukup signifikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News