Banyak Pemudik Menangis Ketinggalan Kapal Terakhir

jpnn.com, SAMPIT - Puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah pada Kamis (22/6) diwarnai tangisan.
Bukan karena terharu harus meninggalkan tanah rantau, tapi banyak pemudik yang ketinggalan kapal.
Selain itu, ada yang terpaksa terpisah kapal dengan anaknya yang masih balita. Padahal, seharusnya mudik sekapal dan satu tujuan.
''Saya dari Desa Patai. Terlambat karena informasinya berangkat pukul 11.00, tapi nyatanya kapal sudah berangkat,'' kata Arni, lantas menangis.
Belasan pemudik yang ketinggalan terpaksa berganti kapal tujuan lain.
Selanjutnya, yang lain terpaksa meratapi nasib batal berlebaran di kampung halaman karena kehabisan kapal.
''Ya, hanya sisa satu kapal besok (hari ini, Red). Itu pun diperkirakan sudah penuh,'' kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Toto Sukarno.
Menurut dia, banyaknya pemudik yang ketinggalan kapal disebabkan calon penumpang yang tidak disiplin.
Puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah pada Kamis (22/6) diwarnai tangisan.
- Hari Pendidikan Nasional, ASDP Ajak Siswa Belajar Dari Dek Kapal
- 5 Tip untuk Memastikan Ban Kendaraan Aman untuk Aktivitas Harian Usai Perjalanan Mudik
- Layanan inDrive Intercity Catat Lonjakan Pengguna Selama Mudik Lebaran 2025
- Pertamina Bangun Posko Mudik Sambut Arus Balik, Salah Satunya di Pelabuhan Semayang
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Arus Balik, Grup MIND ID Kembali Sediakan 10 Titik Posko Mudik