Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia

Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia
Temperatures are set to soar over the next few days as hot air is drawn down from the centre. (ABC News: Gian De Poloni)

Ia mengatakan berdasarkan perhitungan produksi dan jumlah waktu kerjanya, maka biaya untuk membuat satu masker berkisar antara $2.50 sampai $3, atau sekitar Rp25.000 hingga Rp30.000.

Ghet mengatakan ia akhirnya menerima pesanan untuk membuat 300 masiker di akhir pekan dan perusahaan tersebut menyetujui biaya pembuatan sesuai yang diminta Ghet.

Tapi artinya, perusahaan tersebut telah meminta penjahit lain untuk membuat masker lainnya dengan harga murah.

"Saya tidak bisa bersaing dengan harga. Karena kalau pun iya, artinya saya akan menjadi rugi," ujar Ghet, yang juga mengatakan penjahit lain bisa jadi akan menawarkan 20 hingga 50 sen lebih murah.

Ghet mengatakan beberapa perusahaan memanfaatkan kompetisi antara penjahit ini.

"Kita tidak mendapat perlindungan saat bekerja dari rumah," ujarnya.

"Kita menerima apa yang diberikan dan kadang harganya pun tergantung pada yang mereka minta."

Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia Photo: Garasi ini telah menjadi tempat kerja Ghet di rumahnya dalam 25 tahun terakhir. (ABC News: Erwin Renaldi)

 

Dari garasi di rumahnya di kawasang Springvale, Melbourne, Ghet Ky terlihat sedang menjahit pakaian

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News