Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia

Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia
Temperatures are set to soar over the next few days as hot air is drawn down from the centre. (ABC News: Gian De Poloni)

Saat tagihan belum terbayar dan perusahaan berganti nama, Nguyen akhirnya menghubungi serikat pekerja.

"Saat itu baru saya mendapat uang $15.000 kembali tahun kemarin, sebelum pandemi," ujarnya.

Penjahit yang kerja di rumah diminta melapor

Jenny Kruschel dari serikat pekerja industri garmen di Australia mengatakan kondisi pekerja fesyen di Australia dan di luar negeri hampir memiliki persamaan.

"Baik di Australia atau di luar negeri, jika Anda pekerja garmen, kemungkinan besar Anda akan dieksploitasi dan tidak dibayar semestinya, hanya pekerja kasual, dan tersembunyi," ujar Jenny.

Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia Photo: Jenny Kruschel dari serikat pekerja tekstil, pakaian, dan sepatu mengatakan eksploitasi pekerja garmen tidak hanya terjadi di luar negeri. (ABC News: Erwin Renaldi)

 

Menurutnya sangat penting bagi penjahit Australia yang bekerja di rumah untuk mau berbicara, sehingga mereka bisa dibayar semestinya dan memiliki kondisi yang lebih baik.

Lembaga ECA dan serikat kerja TFC selama tiga hari, yakni mulai 25 November akan menggelar kampanye dan meminta penjahit yang bekerja di rumah untuk menghubungi hotline nasional untuk membantu mereka lebih memahami hak-hak mereka sebagai pekerja.

Dari garasi di rumahnya di kawasang Springvale, Melbourne, Ghet Ky terlihat sedang menjahit pakaian

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News