Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia

Saat tagihan belum terbayar dan perusahaan berganti nama, Nguyen akhirnya menghubungi serikat pekerja.
"Saat itu baru saya mendapat uang $15.000 kembali tahun kemarin, sebelum pandemi," ujarnya.
Penjahit yang kerja di rumah diminta melapor
Jenny Kruschel dari serikat pekerja industri garmen di Australia mengatakan kondisi pekerja fesyen di Australia dan di luar negeri hampir memiliki persamaan.
"Baik di Australia atau di luar negeri, jika Anda pekerja garmen, kemungkinan besar Anda akan dieksploitasi dan tidak dibayar semestinya, hanya pekerja kasual, dan tersembunyi," ujar Jenny.

Menurutnya sangat penting bagi penjahit Australia yang bekerja di rumah untuk mau berbicara, sehingga mereka bisa dibayar semestinya dan memiliki kondisi yang lebih baik.
Lembaga ECA dan serikat kerja TFC selama tiga hari, yakni mulai 25 November akan menggelar kampanye dan meminta penjahit yang bekerja di rumah untuk menghubungi hotline nasional untuk membantu mereka lebih memahami hak-hak mereka sebagai pekerja.
Dari garasi di rumahnya di kawasang Springvale, Melbourne, Ghet Ky terlihat sedang menjahit pakaian
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja