Banyak Penjahit Asal Asia Dieksploitasi di Australia


Nguyet mengatakan beberapa dari mereka kadang tidak mau menceritakan kondisinya, atau sedikit cerita saja saat berbagi, karena takut kehilangan kerja.
"Karena jika perusahaan tahu, mereka bisa berhenti memberikan pekerjaan."
Baru-baru ini, Nguyet dan serikat pekerja membantu Nguyen Dong, penjahit yang bekerja di rumahnya di kawasan Inala, Queensland, untuk mendapatkan uangnya.
Nguyen sebelumnya adalah pekerja garmen di Vietnam dan datang ke Australia di tahun 1993. Sekarang ia menjahit dari rumah dan kadang bekerja di malam hari atau akhir pekan.

Selama tiga tahun sejak 2016, salah satu perusahaan yang mempekerjakannya berutang hingga $15.000, atau lebih dari Rp150.000.000 untuk pakaian yang ia buat.
"Orang itu mengutang pada saya, katanya mereka tak punya uang karena bisnisnya berjalan kurang baik," katanya.
Dari garasi di rumahnya di kawasang Springvale, Melbourne, Ghet Ky terlihat sedang menjahit pakaian
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja