Banyak Perawat Gugur Dalam Perang Lawan Covid-19, Ini Seruan Ketum PPNI

Banyak Perawat Gugur Dalam Perang Lawan Covid-19, Ini Seruan Ketum PPNI
Ilustrasi virus corona baru COVID-19. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Perawat yang terinfeksi virus corona (Covid-19) dan gugur dalam menjalankan tugas kemanusiaannya dari hari ke hari terus bertambah.

Menanggapi banyak kasus tersebut, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lewat Ketum Harif Fadhillah, menyerukan seluruh perawat untuk tetap bekerja secara profesional sesuai standar profesi, kode etik keperawatan dan sumpah profesi.

Perawat, jelas Harif, harus selalu menjaga kebersihan, kesehatan dan stamina dalam menjalankan tugas/praktik, termasuk menghindari stres atau tekanan psikologis.

Selain itu, meminimalkan kontak langsung dengan pasien, kecuali untuk melaksanakan tindakan yang sangat diperlukan dalam perawatan atau kondisi gawat darurat.

"Prioritaskan penggunaan teknologi jika tersedia," terang Harif dalam pernyataan resminya, Sabtu (11/4).

Setiap melayani pasien/klien, jelasnya, perawat harus selalu menggunakan alat pelengkap diri (APD) sesuai dengan standar operational prosedure (SOP) atau pedoman pemakaian APD dalam penanganan COVID-19.

"Perawat adalah benteng terakhir dalam penanganan wabah Covid-19, dan kelangsungan bangsa ini sangat tergantung juga dengan perawat. Maka kuatkan pertahanan kita dalam bersatu melawan COVID-19," tegas Harif.

Berikut imbauan bagi perawat dan relawan perawat yang khusus menangani pasien COVID-19, di antaranya adalah:

Perawat yang terinfeksi virus corona (Covid-19) dan gugur dalam menjalankan tugas kemanusiaannya dari hari ke hari terus bertambah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News