Banyak Tahanan Kelaparan Akibat Pemberantasan Narkoba di Filipina

Di luar penjara, saya bertemu dengan seorang ibu yang sedang menunggu kesempatan bertemu anaknya yang menunggu untuk menghadapi persidangan. Dia memiliki 30 peso di tangannya - nilainya kurang dari satu dolar.
Hanya itu yang dia miliki, tapi dia ingin memberikannya kepada anaknya sehingga sang anak bisa membeli makanan tambahan di dalam.
Anaknya itu sudah berada di dalam selama empat bulan, didakwa sebagai kaki tangan setelah temannya di sampingnya ditemukan memiliki narkoba di sakunya.
Saya melihat saat tahanan menghadiri persidangan mereka diborgol dan dilepaskan dari penjara. Dalam perjalanan mereka mengambil makan siang: kantong plastik berisi sebagian kecil pasta, dibumbui dengan saus tomat, dan dua roti kecil.

ABC RN/Lateline: Ginny Stein
Para tahanan mencabik kantong plastik begitu mereka menerimanya.
Kondisi penjara yang tak tertahankan menjadi semakin sulit karena para tahanan bisa menunggu bertahun-tahun sebelum kasus mereka divonis.
Banyak di antaranya yang tidak memenuhi syarat mendapatkan pembebasan dengan uang jaminan atau karena tidak mampu membayar uang jaminan.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM