Banyak Wanita Berusia Lanjut di Australia yang Jadi Tunawisma

Belakangan ini semakin banyak wanita-wanita berusia di usia lanjut yang terpaksa tinggal tanpa rumah. Sejumlah kelompok advokasi mengatakan pemotongan dana oleh pemerintah Federal Australia bagi para tunawisma memperparah keadaan.
Para wanita berusia lanjut yang menjadi tunawisma terus meningkat. Tabungan pensiun yang tidak cukup, perceraian, hingga kekerasan dalam rumah tangga menjadi beberapa masalah yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk memiliki rumah.
Beberapa kelompok advokasi mengatakan pemotongan dana oleh pemerintah federal bagi para tunawisma hanya akan membuat masalah semakin buruk.
"Saya selalu merasa kalau harus merawat diri sendiri. Ini adalah benar-benar hal yang buruk," ujar Annie, yang kini berusia 61 tahun.
Annie pernah bekerja selama bertahun-tahun di sektor pelayan publik, hingga ia menderita lupus dan terpaksa bekerja paruh waktu.
Setelah ditinggal suaminya, ia mencoba mengasah kemampuan lainnya, salah satunya dengan mendapatkan sertifikat di bidang pelayanan kesehatan mental. Tapi ia tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang digaji.
Menurut Samiro Douglas dari yayasan yang mengurusi masalah perempuan di Victoria , masalah tunawisma kini bisa terjadi pada siapa pun.
"Persepsi mereka adalah bahwa para tunawisma hanya akan terjadi pada kelompok tertentu saja, padahal bisa terjadi pada siapapun diantara kita," ujar Douglas.
Belakangan ini semakin banyak wanita-wanita berusia di usia lanjut yang terpaksa tinggal tanpa rumah. Sejumlah kelompok advokasi mengatakan pemotongan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya