Banyak Warga Australia Palsukan Data Saat Ajukan Pinjaman KPR

Banyak Warga Australia Palsukan Data Saat Ajukan Pinjaman KPR
Banyak Warga Australia Palsukan Data Saat Ajukan Pinjaman KPR

Dimana kurang dari $ 1,7 triliun dari  hipotek yang belum dilunasi itu, itu berarti pinjaman rumah berdasarkan informasi yang tidak akurat atau curang menyumbang 29 persen dari total pinjaman hipotek, dan 18 persen dari semua hutang sektor swasta di Australia.

Dampak bagi bank

Kebohongan yang paling umum diutarakan para kreditor adalah memperkecil biaya hidup (30 persen), sementara memperkecil utang lain atau memperbesar atau melebih-lebihkan pendapatan atau aset masing-masing menyumbang sekitar 15 persen dari kekeliruan pernyataan tersebut.

Mengingat temuan tersebut maka skala rata-rata kekeliruan pernyataan dari keseluruhan informasi seputar pendapatan, pengeluaran, aset dan biaya hidup adalah antara 10-12 persen, UBS telah memperingatkan bahwa hal itu menjadikan bank-bank di Australia bahkan semakin rentan terhadap penurunan harga perumahan daripada yang diperkirakan kebanyakan orang.

Banyak Warga Australia Palsukan Data Saat Ajukan Pinjaman KPR
Ada banyak perkiraan seputar pasar perumahan di Australia tahun 2017 dan hanya sedikit yang bernada positif.

"Survei ini juga menunjukkan banyak orang telah menyikapi inflasi harga rumah sebagai sesuatu yang demikian adanya dan telah bersiap untuk bersikap tidak menyampaikan informasi mengenai diri mereka apa adanya saat mengajukan permohonan KPR demi memastikan mereka mendapatkan akses terhadap kredit perumahan," demikia diperingatkan oleh UBS dalam laporannya tersebut.

Bank investasi ini memberi peringkat "underweight’ alias ‘kurang bagus kinerjanya" atau 'menganjurkan untuk menjual' pada bank-bank Australia dan telah memperingatkan kalau kerugian pinjaman mungkin lebih besar dari yang diperkirakan mengingat banyak peminjam berada dalam posisi keuangan yang jauh lebih lemah daripada yang diyakini oleh regulator maupun bank.

Baca juga:

Harga Rumah di Kota Besar Australia Menurun Akibat Lonjakan Apartemen

Tren Perumahan Islami dan Keprihatinan Toleransi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News