Banyak Warga Muhammadiyah & Nahdiyin Jadi Caleg PDIP, Hasto Berkisah soal Sejarah

Banyak Warga Muhammadiyah & Nahdiyin Jadi Caleg PDIP, Hasto Berkisah soal Sejarah
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto bicara soal gugatan batas usia capres ke MK. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung banyak elemen dari Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mencadi calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2024.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, sejarah mencatat partai pimpinan Megawati Soekarniputri itu memiliki banyak kesamaan dengan dua ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.

"NU dan Muhammadiyah itu saudara tua PDI Perjuangan. Ini teman sehayat, sekandung badan,” kata Hasto di Jakarta, Senin (25/9).

Politikus asal Yogyakarta itu menjelaskan Muhammadiyah didirikan pada 1912. Adapun Nahdlatul Ulama dibentuk pada 1926.

Lebih lanjut Hasto menuturkan keterkaitan sejarah PDIP dengan Muhammadiyah dan NU disebabkan parpol berlambang kepala banteng itu merupakan kelanjutan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Bung Karno pada 1927.

Hasto menegaskan kelahiran PNI, NU, dan Muhammadiyah berdekatan sehingga layak disebut saudara sekandung.

"PNI sebagai akar PDI Perjuangan pada 1927 sehingga kami (bersama NU dan Muhammadiyah) memang klop," kata Hasto.

Menurut Hasto, baik Muhammadiyah maupun NU memiliki visi tentang Indonesia. “Visinya membangun Indonesia yang luar biasa," kata Hasto.(ast/jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Hasto Kristiyanto mengatakan sejarah mencatat PDIP punya banyak kesamaan dengan NU dan Muhammadiyah yang memiliki visi tentang Indonesia ke depan.


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News