Bapak Tewas Dimassa, Anak Jadi Begal dan Bernasib Sama...

Bapak Tewas Dimassa, Anak Jadi Begal dan Bernasib Sama...
Ilustrasi. FOTO: dok/JAWA POS GROUP

jpnn.com - TETESAN darah memenuhi instalasi kamar jenazah di RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan. Kondisi serupa terlihat di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit pelat merah itu dini hari kemarin (18/4) saat mobil patroli polisi datang dengan mengangkut Imron, salah seorang pelaku begal.

Kedatangan Imron langsung menarik perhatian para pengunjung di rumah sakit Pemkot Pasuruan tersebut.Tak sedikit warga Rejoso yang meluncur ke rumah sakit untuk melihat Imron.

Di IGD, Imron langsung mendapat penanganan medis. Pria yang dadanya dipenuhi tato itu hanya bisa tergeletak meskipun tidak sampai meraung kesakitan. Akibat dipukuli massa, wajah Imron bengap. 

Luka memar memenuhi bagian perut dan badannya. Hidungnya tak berhenti berdarah sehingga menyibukkan tim medis. Telinganya juga sobek. ’Kami belum tahu luka berat yang dialami pasien ini (Imron). Sepertinya gegar otak ringan,” ujar seorang perawat.

Meski terbujur di atas dragbar, rupanya, Imron masih sadar. Saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo, Imron mengungkapkan, malam itu dirinya dan tiga kawannya hendak membegal. 

’’Saya (beraksi) sama Adhi, Hasbi, dan Andre (pelaku yang kabur, Red). Kami nggandol (menumpang) pikap. Korban melawan, lalu kami bacok,” cerita Imron sambil terbata-bata.

Imron hanya menyebutkan, dirinya dan kawan-kawan berasal dari Desa Ngantungan. Keempat pelaku juga akrab karena sama-sama berusia muda.

Ada kejadian saat Imron dirawat di IGD RSUD dr R. Soedarsono. Saat itu ada seorang warga Desa Ngantungan, desa asal Imron, yang berobat di IGD. Warga yang tak diketahui namanya tersebut terkejut saat melihat Imron. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News