BASRI Desak Tim ISL di Sudirman Cup Dikaji Lagi

BASRI Desak Tim ISL di Sudirman Cup Dikaji Lagi
Suporter Indonesia. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Pusat Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) tidak sepakat dengan kontestan tim ISL yang berlaga di Sudirman Cup. Ketum BASRI Eddy Sofyan melontarkan kritikan karena turnamen itu hanya mengusung bisnis dan komersial.

Sebagaimana diketahui, turnamen yang akan digeber mulai 14 November itu menurut rencana bakal diikuti 14 tim ISL dan satu klub dari PS TNI. Eddy menilai, penikmat utama gelaran itu hanya pemain asing.

Masuknya PS TNI ke dalam turnamen itu juga tak luput dari kritik BASRI. Pasalnya, PS TNI bakal berjibaku dengan tim-tim profesional di seluruh tanah air.

“Kecuali PS TNI sudah menjadi tim profesional. Masih ada waktu jelang event. Kami harapkan pesertanya dikaji ulang. Ini demi kepentingan nasional.

BASRI terpanggil untuk mengingatkan semua elemen bangsa, khususnya TNI, untuk tetap memaknai kedaulatan sepak bola rakyat," kata Eddy di Jakarta, Jumat (30/10).

“Sepak bola Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, harus dikelola atas izin kepentingan nasional. Bukan kepentingan yang acapkali meminggirkan kepentingan bangsa dan negara," tutur mantan Pelatih PS ABRI dan PS Jenderal TNI era Try Sutrisno, Edi Sudrajat, Faisal Tanjung hingga Wiranto tersebut.

Dia menambahkan, pihaknya sudah menyurati Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada 28 Oktober. Surat itu ditembuskan ke Presiden RI Joko Widodo, Menkopolhukam, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Eddy mengatakan, tim ISL sudah mencapai puncak di Piala Presiden. Dengan begitu, tidak diperlukan lagi turnamen yang levelnya sama karena akan membuat Piala Presiden kehilangan makna.

JAKARTA - Pengurus Pusat Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) tidak sepakat dengan kontestan tim ISL yang berlaga di Sudirman Cup. Ketum BASRI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News