Batasi Konsumsi Minuman Berkafein agar Tidak Memicu Migrain

Batasi Konsumsi Minuman Berkafein agar Tidak Memicu Migrain
Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Pixabay

Saat peneliti menganalisis ulang data untuk mengetahui asupan alkohol, stres, kualitas tidur, olahraga, dan siklus menstruasi pada partisipan wanita, hasil yang didapat serupa.

Tim peneliti juga melihat potensi kausalitas terbalik, artinya partisipan mungkin mengonsumsi lebih banyak minuman berkafein untuk meredakan gejala migrain. Meski begitu, data menunjukkan bahwa mereka yang minum tiga atau lebih minuman berkafein, punya kemungkinan lebih tinggi mengalami sakit kepala keesokan harinya. Artinya, jumlah konsumsi kafein tersebut tidak menghentikan migrain.

Meski demikian, studi ini tidak meneliti hubungan non linear antara minuman berkafein dan kemungkinan migrain pada hari yang sama. Ini menunjukkan bahwa asupan minuman berkafein yang terlalu banyak mungkin adalah pemicu migrain pada hari itu. Masih dibutuhkan studi lanjutan yang mengonfirmasi hubungan antara migrain dan kafein.

Batasan konsumsi kafein yang aman
Dokter Resthie juga mengatakan bahwa ada beberapa studi yang menyebut bahwa konsumsi kafein terlalu banyak atau terlalu sering, bisa memunculkan efek rebound.

“Artinya, saat konsumsi kafein dihentikan, justru akan timbul sakit kepala lebih berat dan lebih sering dibandingkan sebelumnya. Agar ini tak terjadi, kafein disarankan untuk dikonsumsi selama 1 atau 2 hari saja saat migrain menyerang,” terangnya.

Melihat sisi baik dan buruk kafein, para peneliti dan praktisi medis merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi kafein sebanyak 200-300 mg per hari. Misalnya pada kopi, jumlah tersebut setara dengan 2-3 cangkir.

Ingat, kafein bukan satu-satunya hal yang dapat meredakan migrain. Keluhan juga bisa diatasi dengan istirahat cukup, perbanyak minum air putih, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan aktivitas fisik harian.

Minuman berkafein, misalnya kopi, memang terbukti bisa redakan migrain. Namun, studi mengatakan bahwa lebih dari tiga minuman berkafein mungkin malah bisa memicu migrain. Selain itu, waspadai pula efek samping rebound kafein bisa dirasakan lebih buruk. Prioritaskan pola hidup sehat, istirahat cukup, dan jauhi stres. Jika Anda tak bisa melewati hari tanpa kopi misalnya, hindari konsumsi yang melebihi batas maksimalnya.(RVS/klikdokter)


Berita Selanjutnya:
3 Cara Mudah Mengatasi Mual

Mayoritas penderita migrain tahu apa yang bisa memicu gejalanya. Mulai dari cuaca, kualitas tidur, stres, hormonal, efek samping obat-obatan, olahraga, dan pola makan.


Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News