Batu Candi Diganti Keramik Murahan, Proyek Alun-Alun Amburadul

Batu Candi Diganti Keramik Murahan, Proyek Alun-Alun Amburadul
Batu Candi Diganti Keramik Murahan, Proyek Alun-Alun Amburadul

jpnn.com - MOJOKERTO - Tanda-tanda megaproyek pembangunan Alun-Alun Kota Mojokerto bakal disentuh aparat penegak hukum mulai tampak. Sebab, ditemukan sejumlah material yang dipakai tidak sesuai dengan perencanaan dalam proyek yang didanai Rp 4,5 miliar itu.

Hal tersebut terungkap dari hasil kunjungan Komisi II DPRD Kota Mojokerto ke lokasi pembangunan Jumat siang (20/12). Kalangan dewan cukup kaget saat melihat beberapa sisi pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan awal. Seperti pemasangan keramik cokelat yang dibeber tepat di belakang gapura sebelah selatan. Dalam perencanaan, keramik itu seharusnya menggunakan batu terakota.

"Tidak seperti perencanaan. Harusnya pakai batu candi," kata Achmad Rusyad Manfaluthi, anggota komisi bidang pembangunan tersebut.

Dalam perencanaan yang ditelaah kalangan dewan sebelum pembangunan, lanjut pria yang akrab disapa Falut itu, nilai estetika terakota tampak lebih menarik daripada keramik yang justru terkesan murahan dan panas. Selain menggunakan keramik, titik pembangunan alun-alun yang dikerjakan PT Permata Anugerah Yalapersada tersebut terkesan amburadul.

Saluran irigasi yang seharusnya tersambung antara satu titik dan titik lainnya dibiarkan terputus di sejumlah titik. ''Harusnya beberapa sudut disambung,'' tegasnya.

Ketua Komisi II Solahuddin mengkritisi hal berbeda. Dia menegaskan, paving yang hampir rampung terpasang di sekitar proyek alun-alun tampak pecah-pecah. Padahal, pembangunan masih berjalan.

Ketika dikonfirmasi soal penggantian material itu, penanggung jawab proyek Soli tidak membantah. Dia menyebutkan, perubahan perencanaan sudah disetujui pemerintah. "Sudah ada persetujuan untuk mengganti material itu," ujarnya.

Selain itu, lanjut Soli, penggantian material tersebut tidak meringankan biaya pembangunan, melainkan agar proyek tersebut bisa rampung sebelum akhir tahun. "Waktunya tidak cukup kalau memakai terakota," katanya. (ron/nk/JPNN)

MOJOKERTO - Tanda-tanda megaproyek pembangunan Alun-Alun Kota Mojokerto bakal disentuh aparat penegak hukum mulai tampak. Sebab, ditemukan sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News