Batu Ginjal di Tangan Boyke

Oleh Dahlan Iskan

Batu Ginjal di Tangan Boyke
Dahlan Iskan dan istri bersama anak, menantu dan cucu saat Idulfitri. Foto: disway.id

jpnn.com - Istri saya punya masalah: posisi batu di ginjalnya sulit diambil. Harus dengan alat istimewa. Adanya di Amerika, Jerman, Jepang atau Samarinda.

Batu itu bisa saja diambil dengan cara dibedah. Tapi, kalau bisa, dihindari. Apalagi istri saya punya kebun tebu, eh, pabrik gula: di pangreasnya.

Alat yang mirip itu ada juga di Surabya. Atau Jakarta.

Tapi tipenya bukan yang fleksibel. Yang bisa belok. Yang bisa mengarah ke lokasi batu. Yang nylempit sekalipun.

Di Samarinda? ”Benar. Samarinda. Satu-satunya di Indonesia,” ujar seorang ahli urologi di Surabaya.

Dada saya seperti mau pecah. Membusung. Mendadak bangga.

Bangga sekali: kota tempat saya tumbuh itu masuk dalam peta dunia. Dunia kedokteran. Apalagi istri saya. Yang kelahiran Samarinda. Seperti tidak percaya.

Maka saya batalkan rencana ke Singapura. Lebih baik ke Samarinda. Sambil pulang kampung.

Kota tempat saya tumbuh itu masuk dalam peta dunia. Dunia kedokteran. Seperti tidak percaya. Maka saya batalkan rencana ke Singapura.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News