Bawa Chiropraksi Tahun 2011, Bangga karena Mulai Populer

Bawa Chiropraksi Tahun 2011, Bangga karena Mulai Populer
Bawa Chiropraksi Tahun 2011, Bangga karena Mulai Populer

’’Dulu yah harus sabar. Karena tidak mudah memperkenalkan pengobatan baru yang orang Indonesia belum banyak kenal. Di Indonesia baru booming mungkin sekitar 2009 lalu yah,’’ urai wanita kelahiran Jakarta, 25 Maret 1973 itu.

Melihat makin banyak orang yang mengenal pengobatan chiropraksi, wanita yang pada 2010 lalu mendapat Rekor MURI sebagai dokter chiropraksi wanita pertama di Indonesia itu kini merasa perlu untuk membina chiropractor (sebutan dokter chiropraksi) muda yang bisa meneruskan pelayanannya.  

"Sekaligus, bisa menguasai pasar di Indonesia. Karena saat ini, banyak sekali klinik-klinik chiropractic yang dikelola dokter-dokter asing. Ini tantangan bagi dokter chiropraksi lokal,’’ ungkapnya serius.

Maka itu, bersama dengan sejumlah dokter chiropraksi lain yang senior dan jumlahnya masih langka itu, dirinya membuka Sekolah Chiropraksi pertama di Indonesia dan membuka kelas Biomechanical Course bagi dokter yang ingin belajar tentang chiropraksi.

’’Bagi dokter yang berminat menjadi seorang chiropractor atau juga bisa disebut 'dokter tulang belakang', sudah ada biomechanical course yang disediakan untuk dokter indonesia dan sudah dilengkapi dengan kurikulum,’’ jelas penerima penghargaan FICC (Fellow of The International College of Chiropractor) karena mengembangkan ilmu Chiropractic di Indonesia.

’’Di Indonesia lebih aman dokter dulu karena kasus di sini cukup kompleks. Kalau di Australia bisa saja mereka yang bukan dari latar belakang dokter belajar chiropraksi. Tapi belajarnya 5 tahun untuk jadi dokter chiropractic. Kalau di sini kan mereka sudah dokter dulu, jadi tinggal tambah 3 semester atau 18 bulan,’’ paparnya.

Saat ini, Tinah tengah mengembangkan kurikulum untuk Chiropractic Assistant Training Program. Awalnya ilmu chiropractic ditemukan oleh seorang yang berasal dari Kanada, bernama DD Palmer pada tahun 1865.

Pengobatan ini sering dianggap tradisional karena tidak menggunakan obat-obatan maupun tindakan operasi. Prinsip dasar terapi ini adalah penyembuhan dengan tangan, tanpa obat atau operasi.

BERAWAL dari keingintahuan terhadap ilmu chiropractic yang unik dan belum ada di Indonesia, dr Tinah Tan, B.Med, B.AppSc, B.Chiro Sc kini malah dikenal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News