Bawang Merah Impor Ilegal Mulai Masuk Pasar Lokal

Bawang Merah Impor Ilegal Mulai Masuk Pasar Lokal
Ilustrasi. FOTO: dok

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan mengatakan pihaknya mendapat laporan dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) bahwa bawang merah impor ilegal mulai masuk ke pasar-pasar tradisional. Modusnya kata Heri, melalui kendaraan roda empat ukuran kecil untuk mengelabui pengawasan Badan Pengelola Pekerja Bongkar Muat di Jakarta. Mereka biasanya memasok bawang ilegal di Pasar Induk Kramat Jati, Tanah Tinggi, Pasar Minggu dan Cibitung di Jawa Barat.

"Sudah ada laporan bahwa bawang merah impor ilegal asal Philipina sudah masuk ke pasar-pasar lokal di Jakarta dan Jawa Barat. Bawang tersebut lolos melalui wilayah Sumatera Utara," kata Heri Gunawan, di Gedung DPR< Senayan Jakarta, Senin (1/6).

Kejadian tersebut lanjutnya, selalu berulang menjelang bulan puasa bersamaan dengan naiknya harga beberapa komoditas kebutuhan pokok masyarakat.

"Kementerian Perdagangan harus lebih aktif menecermati fluktuasi harga komoditas pokok. Jika tidak, dipastikan inflasi akan semakin tinggi dan kondisi ini membuat masyarakat semakin sulit," tegas politikus Partai Gerindra ini.

Dia menjelaskan, fluktuasi beberapa harga komoditas dipengaruhi oleh praktik kecurangan, permainan harga komoditas oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan secara tidak wajar dan importasi komoditas  secara illegal.

"Sepertinya pemerintah tidak mengantisipasi praktik kecurangan, permainan harga dan importasi komoditas illegal. Sebab, Kementerian Perdagangan tidak memiliki prosedur teknis dalam rangka mengantisipasi 'rembesan' komoditas illegal di pasar-pasar tradisional," tegasnya.

Padahal ujarnya, praktik tersebut sudah berlangsung cukup lama dengan memanfaatkan momentum modus bulan puasa.(fas/jpnn)

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan mengatakan pihaknya mendapat laporan dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) bahwa bawang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News