Bawang Putih Menggeliat, Kementan Mengawal Ketat

 Bawang Putih Menggeliat, Kementan Mengawal Ketat
Perbenihan bawang putih. Foto: Humas Kementan

Melalui upaya ini, diharapkan cita-cita pemerintah untuk menjadi produsen bawang putih terbesar dapat di dunia dapat tercapai mengingat bahwa kualitas bawang putih nasioanl kita telah unggul dari segi aroma dan rasa bila dibandingkan dengan bawang putih impor.

Dalam perbaikan metode budidaya ini, peneliti dari BPTP jatim juga telah berupaya untuk mempercepat pematahan dormansi bawang putih dengan perlakuan suhu rendah dan pemberian ZPT pada benih bawang putih yang akan ditanam.

Hal ini telah menjadi perhatian khusus para peneliti BPTP Jatim mengingat masa dormansi tanaman ini yang bisa mencapai 4 bulan setelah umbi dipanen. Usaha ini terbukti telah membuahkan hasil karena pertanaman bawang putih di dua lokasi pertanaman bawang putih telah mulai tumbuh pasca satu dan dua minggu masa penanaman.

Selain itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melalui penanaman bawang putih di areal pertanaman seluas 25 hektar yang berlokasi di Desa Bendosari, Kec. Pujon, Kab.Malang.

Hal ini sejalan dengan Permentan No.16 Tahun 2017 yang mengatur tentang kebijakan import bawang putih oleh importir dengan syarat 5% dari total import harus ditanam sebagai bibit.

Bupati Malang yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian menyampaikan, Kabupaten Malang merupakan wilayah potensial untuk produksi bawang putih karena didukung oleh kondisi lahan yang cocok budidaya bawang putih.

Wilayah Malang dulu pernah terkenal sebagai salah satu penghasil bawang putih. Namun, kondisi tersebut kini sudah berubah. Oleh karena itu kegiatan ini diharapkan mampu menghidupkan kembali kejayaan yang pernah dicapai.(jpnn)


Geliat perkembangan bawang putih semakin terasa sejak pemerintah mencanangkan tahun 2017 sebagai tahun perbenihan bawang putih.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News