Bawaslu Terkesan Tebang Pilih Tertibkan Atribut Kampanye
"Bawaslu juga jangan overacting. Kalau misal ada kejadian lagi, bisa-bisa dikeroyok massa karena ini kan seharusnya panggung politik caleg," ungkapnya.
Seperti diberitakan, hasil survei Departemen Statistika ITS menunjukkan, pengetahuan masyarakat Surabaya soal pemilu sangat minim.
Yakni, 38 persen mengaku tidak tahu kapan pemilu akan dilaksanakan. Itu tentu saja memprihatinkan.
KPU Surabaya ketika dikonfirmasi mengenai masalah tersebut mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya mengandalkan pembagian selebaran kepada masyarakat menjelang hari H.
Namun, tentu saja itu sangat terlambat. Sebab, masyarakat harus mencoblos lima surat suara.
Yakni, anggota DPRD Surabaya, DPRD Jatim, DPR RI, DPD, dan presiden. Untuk presiden, mungkin tidak ada masalah karena calonnya hanya dua.
Namun, untuk calon anggota legislatif dan DPD, itu yang bermasalah. Sebab, masyarakat tentu harus memilih dengan baik siapa wakilnya dan bagaimana track record-nya.
Bagaimana bisa membandingkan ratusan caleg dalam waktu tak lebih dari seminggu? Tentu saja, itu ibarat membeli kucing dalam karung.
Selama ini satpol PP mendapat rekomendasi pencopotan atribut kampanye dari Bawaslu.
- Bawaslu Tertibkan Belasan Ribu APK Selama Pemilu di Kota Serang
- Masa Tenang, Bang Zaki Imbau Kader Golkar Bantu Turunkan Alat Peraga Kampanye
- Pengendara Motor Tertimpa Baliho Caleg di Daan Mogot, Bawaslu Langsung Bereaksi
- APK Jadi Penyebab Kecelakaan, Anies Baswedan Keluarkan Imbauan untuk Timses
- Bawaslu Temukan Ratusan Alat Peraga Kampanye Menyalahi Aturan
- Persaudaraan 98 Bagikan APK Prabowo-Gibran ke Ratusan Warung Makan Jakarta dan Depok