Bayi Badak Sumatera Diawasi Ketat

Bayi Badak Sumatera Diawasi Ketat
Bayi Badak Sumatera Diawasi Ketat
Selanjutnya, dalam menjaga kondisi darurut, telah dipersiapkan peralatan emergency yang diperlukan sesuai dengan skenario kelahiran badak dari yang terbaik sampai dengan yang terburuk. Peralatan emergency diantaranya obat-obatan, obat bius, infuse, peralatan bedah, fototomy, oksigen dan lainnnya. Dalam persiapan kelahiran ini staff SRS terutama pawang badak dan dokter hewan selalu mengevaluasi kegiatan setiap hari dengan melakukan rapat rutin dan membuat rencana untuk hari berikutnya. “Penanganan kelahira di prioritaskan keselamatan induk, SRS juga akan mengambil atau mengoleksi plasenta guna penelitian dan pembiakan,” kata Sukatmoko.

Selain melakukan persiapan tempat, beberapa tenaga ahli Badak juga akan mendampingi kelahiran anak Badak Sumatera. Para ahli yang siap membantu diantaranya, DR. Benn Bryan dari Tarongan WPZ Australia – Dokter Benn sudah sering ke SRS karena dia adalah advisor kesehatan untuk SRS yang ditunjuk oleh IRF, DR. Scott Citino dari White Oak Conservation Centre Amerika, Paul Reinhart dari Cincinnati Zoo Amerika, dia adalah keeper/Pawang yang menangani dan memelihara 3 anak badak sumatera di Cincinnati Zoo, DR. Susie Ellis dari International Rhino Fondation (IRF), DR. Bibhab K Talukdar dari IRF asia dan asian rhino Specialis group IUCN dan dari Taman Safari Bogor. “Widodo Ramono, Sussie Ellis, Benn Bryan, Paul Reinhart dan Sectionov, merupakan ahli dan advisor yang sudah datang ke SRS,” terang Sukatmoko.

Ditambahkan, dalam menghadapi kelahiran Badak Sumatera, SRS juga membatasi pengunjung, Hal ini dilakukan demi keamanan dan ketenangan Ratu selama hamil tua. Pembatasan diberlakukan sejak mei 2012 lalu. ”Ini bertujuan untuk memberikan kondisi terbaik bagi Ratu, dokter hewan, Pawang badak dan para ahli dapat terfokus pada proses kelahiran Ratu,” kata Ratu.

Untuk diketahui, Populasi Badak Sumatera yang ada di alam saat ini kian menurun, pada saat ini diperkirakan sekitar ±200 ekor, sedangkan yang ada di luar habitat alaminya hanya 10 ekor (4 di SRS TNWK, 3 di Sabah Malaysia dan 3 di Amerika). Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas yang berdiri sejak tahun 1998 merupakan suatu penangkaran badak sumatera semi in-situ. Pada saat ini populasi badak sumatera yang ada di SRS sebanyak 4 (empat) ekor, 1 (satu) ekor jantan dan 3 (tiga) ekor betina. Pada tahun 2012 yang kebetulan dicanangkan menjadi Tahun Badak, SRS akan mencatat sejarah sendiri yaitu dengan akan dilahirkannya anak badak sumatera dari salah satu Badak yang bernama Ratu. (wid)

LABUHANRATU-Badak Sumatra yang dilahirkan di Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sudah dapat berdiri dan menyusu pada induknya.  Badak jantan 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News