BBM Dibatasi, PDIP Sebut Pemerintah Tak Konsisten

BBM Dibatasi, PDIP Sebut Pemerintah Tak Konsisten
BBM Dibatasi, PDIP Sebut Pemerintah Tak Konsisten
Dia menyatakan, bisa saja dana dari Balsem diambil Rp10 triliun untuk menambah kesiapan infrastruktur BBG.

“Padahal  balsem itu tidak akan digunakan untuk Balsem karena BBM tak naik. Kenapa kita mau melakukan penghematan rumit, padahal uang ada. Kenapa harus paksa konsumen di pertamax. Kenapa tidak lakukan skenario konversi ke gas. Ambillah balsem untuk bagun infrastruktur  SPBU untuk gas,” ujarnya.

      

Daryatmo menambahkan, dari berbagai hasil survei, ternyata penggunaan BBM bersubsidi itu tepat sasaran. “Kita tidak ingin, kategori pembatasan BBM menjadi jalan bagi legitimasi atau menghindari rencana untuk menertibkan ketidakpatutan atau penyelewengan BBM subsidi,” katanya di kesempatan sama.

      

Ia mengatakan, terkait rencana pemerintah yang ingin melakukan pembatasan, ada tiga hal yang perlu disampaikan. Yakni, kata dia, Pertamina siap laksanakan, tapi ketika rapat dengan Komisi VII mereka butuh persiapan tiga bulan sejak Perpres ditandatangani nanti. Hiswana Migas, menurut dia,  paling tidak butuh waktu enam bulan. Sedangkan lembaga konsumen, lanjut dia, menyatakan penolakan dan ketidakcocokan. (boy/jpnn)

JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai pemerintah tidak konsisten dalam menjalankan kebijakan konversi Bahan Bakar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News