BBM Naik, Kursi SBY Tetap Aman
Minggu, 11 Maret 2012 – 20:15 WIB
JAKARTA -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan melahirkan gerakan menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Yang pasti, kata Adjie, respon mayoritas publik akan menghukum semua partai dan tokoh yang mereka lihat mendukung kenaikan harga BBM. Menurut Adjie, Demokrat dan SBY adalah sasaran utama mereka. Bisa diduga, kata dia, Demokrat dan SBY pula yang akan berjuang agar program BLT atau sejenisnya dijalankan juga.
"Apakah kenaikan harga BBM ini akan melahirkan gerakan menjatuhkan SBY? Hasil riset kualitatif LSI (Lingkaran Survei Indonesia) memprediksi itu tidak akan terjadi. Seandainya ada kelompok yang ingin makar dengan menunggangi isu BBM, itu hanya minor dan hilang digulung waktu," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby, Minggu (11/3), saat konperensi pers hasil survei bertajuk "BBM, BLT dan Efek Elektoralnya", Minggu (11/3), di Jakarta.
Baca Juga:
Apakah kenaikan harga BBM akan menimbulkan kerusuhan dan gelombang demonstrasi? Menurut dia, hasil riset kualitatif LSI memerediksi itu memang akan terjadi. Massif atau panjang tidaknya gelombang demonstrasi sangat tergantung dari cara pemerintah merespon. "Juga tergantung dukungan logistik dari aneka pemain politik terhadap gelombang demokrasi itu," jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan melahirkan gerakan menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini berdasarkan
BERITA TERKAIT
- RPP Manajemen ASN Status Abu-Abu, Calo Gencar Incar Honorer
- Lakukan Kunjungan ke Luar Negeri, SYL Merasa Ingin Bantu Mendorong Perekonomian
- Lagi Mengajar, 3 Guru SD Asal Papua Nyaris Ditangkap Tentara PNG
- Penyidikan Rampung, Bea Cukai Madiun Boyong 4 Tersangka Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Anggota Densus 88 Diduga Intai Jampidsus, Senator Filep Ungkap 4 Upaya Penguatan Lembaga Penegak Hukum
- Bea Cukai Temui Mahasiswa dari 3 Universitas Ini, Apa yang Dibahas?