BBM Naik, SBY Dijamin tak Lengser
Senin, 19 Maret 2012 – 03:20 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Habibie Center, Bawono Kumoro menegaskan, imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengakibatkan aksi penolakan dari beberapa kalangan, khususnya mahasiswa. Kendati demikian, ia meyakini penolakkan tidak akan berimbas besar terhadap politik di Indonesia, terlebih hingga pada pelengseran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari jabatannya. Ia mengatakan, implikasi rencana kenaikan BBM berupa demo dan letupan dari oposisi. Dijelaskan, secara politik memang lihat realitas karena harga minyak dunia sekarang sudah mencapai 120 Dollar US perbarel.
Menurutnya, tidak akan berpengaruhnya kenaikan BBM pada pelengseran presiden juga dikarenakan adanya ketentuannya di Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa pelengseran presiden hanya bisa dilakukan apabila presiden melanggar hukum atau melakukan tindak pidana.
"Presiden tidak bisa diturunkan karena mengeluarkan kebijakkan yang tidak populer seperti menaikkan harga BBM," kata Bawono kepada wartawan, Minggu (18/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik dari Habibie Center, Bawono Kumoro menegaskan, imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengakibatkan aksi penolakan
BERITA TERKAIT
- Bambang Soesatyo Kukuhkan Pengurus Besar PRSI
- Aparat Gabungan Amankan Homeyo, Pesawat Sipil Kembali Beroperasi di Bandara Pogapa
- Manfaatkan Dunia Digital untuk Berdagang, Belajar, dan Share Informasi
- 5 Berita Terpopuler: Daftar Verval Honorer BKN Keluar, yang Non-Database Jangan Berharap, soal PPPK Part Time Bagaimana?
- Eks Tim Mawar Buka Suara soal Rumor Sjafrie Sjamsoeddin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal