Bea Cukai Fasilitasi Pelepasan Ekspor Produk Bernilai Tambah

Bea Cukai Fasilitasi Pelepasan Ekspor Produk Bernilai Tambah
Bea Cukai memfasilitasi pelepasan ekspor produk bernilai tambah ke berbagai negara tujuan. Foto: Humas Bea Cukai.

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh Safuadi mengatakan bahwa kopi merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian lokal Aceh dan juga sebagian besar wilayah dataran tinggi di Indonesia.

Daerah penghasil kopi yang paling terkenal di Aceh adalah di Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah dan sebagian Kabupaten Gayo Lues, dengan produknya berupa Kopi Arabica Gayo yang tumbuh di dataran tinggi Tanah Gayo yang meliputi ketiga kabupaten tersebut.

Tujuan ekspor Kopi Arabica Gayo sebagian besar adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa.

“Melalui kegiatan ini, Bea Cukai dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan komitmen dalam membantu menyukseskan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan memastikan bahwa kegiatan ekspor tetap berjalan meski di tengah pandemi," kata Safuadi.

Menurut dia, khusus di Provinsi Aceh, terdapat empat kontainer truk atau sebanyak 73,2 ton Kopi Arabica Gayo yang diekspor ke Malaysia melalui Koperasi Pedagang Kopi Ketiara (Kopepi Ketiara) dan Kopi Permata Gayo, di Takengon, Aceh Tengah.

Dia menambahkan ekspor kopi yang dilaksanakan juga merupakan program berkelanjutan yang akan menjadi awal dari kemajuan perekonomian di Provinsi Aceh.

“Mengutip apa yang disampaikan Presiden dalam acara tersebut bahwa salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor," katanya.

Jadi, lanjut dia, bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga menghasilkan devisa dan mengurangi transaksi berjalan.

Bea Cukai memotivasi pelaku usaha untuk tetap meningkatkan ekspor di masa sulit pandemi Covid-19. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News