Bea Cukai: Industri Jamu dan Kosmetik Memperkuat Pasar Ekspor

Bea Cukai: Industri Jamu dan Kosmetik Memperkuat Pasar Ekspor
Kepala Kantor Bea Cukai Bogor, Moh. Saifuddin mengunjungi PT Karsavicta Satya, distributor bahan kimia Ethanol dan Marcol-N82 (bahan kimia untuk industri tekstil, farmasi dan Kosmetik). Humas Bea Cukai

jpnn.com, BOGOR - Langkah memperkuat cadangan devisa melalui kebijakan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor merupakan hal yang sangat penting agar ketahanan ekonomi negara semakin kuat, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Salah satu sektor industri yang berpotensi memperkuat pasar ekspor di antaranya adalah industri jamu dan kosmetik. Industri ini menjadi salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat dari tahun ke tahun, yang nyatanya terus memberikan perkembangan yang signifikan dibanding industri lainnya.

Dalam prosesnya, industri ini berkaitan erat dengan bahan kimia Etil Alkohol (EA). Di Bogor, terdapat Perusahaan Tempat Penyimpanan EA yang menjadi distributor untuk perusahaan produsen kosmetik terkenal seperti Mandom dan L‘Oreal dengan potensi ekspor yang cukup besar.

Menyadari hal ini, Kepala Kantor Bea Cukai Bogor, Moh. Saifuddin mengunjungi PT Karsavicta Satya, distributor bahan kimia Ethanol dan Marcol-N82 (bahan kimia untuk industri tekstil, farmasi dan Kosmetik) untuk mengetahui proses bisnis perusahaan ini dan peluang-peluang yang bisa diambil dalam menggenjot ekspor, khususnya untuk Industri Kecil dan Menengah di wilayah Bogor dan sekitarnya. Pimpinan PT Karsavicta Satya, Rio, mengungkapkan bahwa terdapat dua pengeluaran EA terbesar yang dilakukannya, yaitu untuk keperluan produsen kosmetik dan keperluan produsen Ekstrak Herbal.

“Lokasi perusahaan kami berada di Solo, namun untuk tempat penyimpanannya berada di Tangerang, Surabaya, dan yang paling besar ada di Bogor. Kebanyakan pengeluaran kita untuk penggunaan produsen kosmetik,” cerita Rio dalam diskusi yang digelar di ruang rapat PT Karsavicta Satya, Kawasan Industri Sentul, Bogor.

Rio menyampaikan pengalamannya dalam hal pembebasan cukai yang diberikan terutama dalam proses penggunaan alkohol sebagai bahan penolong untuk proses perpindahan produk satu ke produk lainnya.

Menurutnya, dalam menjalankan usaha, jangan sampai melanggar aturan dan sebisa mungkin menghindari sanksi administrasi yang dampaknya akan luar biasa bagi bisnisnya. PT Karsavicta Satya pun sering melakukan sosialisasi terkait aturan kepada Customer-nya dengan cara melakukan kunjungan secara personal maupun ke pabriknya langsung.

Sementara itu, Moh. Saifuddin mengungkapkan rencananya untuk mengundang semua Customer PT Karsavicta Satya yang akan digelar dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan demi menjaga komunikasi sekaligus sosialisasi untuk meningkatkan awareness terhadap aturan terkait cukai EA. Selain itu, ia berkeinginan untuk mencari pembeli kecil yang berorientasi ekspor yang nanti bisa dikaitkan dengan beberapa fasilitas seperti pembebasan cukai dan KITE IKM.

Salah satu sektor industri yang berpotensi memperkuat pasar ekspor di antaranya adalah industri jamu dan kosmetik. Industri ini menjadi salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat dari tahun ke tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News