Beberapa Daerah Kelulusan SMA Nyaris Sempurna

Beberapa Daerah Kelulusan SMA Nyaris Sempurna
Suasana konvoi kelulusan SMA di Kota Palu di Penggaraman, Talise, Palu, Sulawesi Tengah, yang dibubarkan aparat kepolisian, Kamis (3/5). Foto: Mugni Supardi/Radar Sulteng/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kelulusan jenjang SMA sederajat, yang antara lain berdasar nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN), diumumkan Kamis (3/5). Banyak daerah maupun satuan pendidikan yang mendapati tingkat kelulusan nyaris sempurna bahkan ada yang 100 pe.

Di DKI Jakarta misalnya, tingkat kelulusannya mencapai 99,99 persen. Untuk kelompok SMA, dari jumlah peserta 56.474 peserta ujian ada sembilan siswa tidak lulus. Sedangkan di kelompok SMK, dari 68.472 peserta ujian ada 21 persen siswa tidak lulus.

Sementara itu di Kabupaten Bengkulu Selatan kelulusan jenjang SMA/MA/SMK mencapai 100 persen. Untuk kelompok SMA dan MA jumlah peserta ujiannya mencapai 2.051 orang, dinyatakan lulus semuanya. Sementara untuk kelompok SMK jumlah peserta ujiannya ada 565 siswa dan lulus semuanya.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menyampaikan pesan kepada siswa yang dinyatakan tidak lulus. ’’Dalam ujian yang namanya lulus dan tidak lulus adalah hal biasa,’’ tuturnya.

Menurut dia setiap sekolah tentu wajar ingin angka kelulusan semaksimal mungkin. Tetapi jika ada siswa yang belum bisa mencapai standar kelulusan, ya tidak perlu dipaksa untuk dilakukan.

Keputusan tidak lulus menurut Bambang merupakan sebuah bahan refleksi diri. ’’Keputusan tidak lulus perlu disikapi secara positif. Tidak perlu sakit hati, dendam ke guru atau sekolah,’’ jelasnya. Sebaliknya dengan keputusan tidak lulus itu diharpakan bisa menjadi semangat untuk menjadi lebih baik lagi.

Bambang mengingatkan bahwa keputusan kelulusan ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dia menjelaskan ada tiga kriteria penentuan kelulusan. Yakni telah tuntas mengikuti pembelajaran. ’’Kalau jenjang SMA ya berarti tuntas mengikuti pembelajaran tiga tahun,’’ katanya.

Kemudian memiliki nilai minimal baik untuk aspek perilaku atau akhlak. Bambang mencontohkan seorang siswa di Madura yang membunuh gurunya. Dia ikut unas maupun USBN. Tetapi bisa jadi dinyatakan tidak lulus, karena nilai perilaku atau akhlaknya tidak mencapai nilai baik atau B.

Kelulusan jenjang SMA sederajat sudah diumumkan Kamis (3/5), beberapa daerah tingkat kelulusannya nyaris sempurna.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News