Beberapa Warga Australia Boikot Plebisit Pernikahan Sesama Jenis
Mungkin terlihat jelas bahwa pihak-pihak yang paling antusias untuk menyampaikan suara mereka dalam plebisit atau referendum tentang pernikahan sesama jenis di Australia -yang akan digelar dalam waktu dekat -adalah mereka yang menginginkan undang-undang tersebut berubah. Mereka adalah para aktivis pernikahan sesama jenis.
Dan dugaan itu benar. Banyak dari mereka mendesak agar kaum muda, khususnya, mendaftarkan nama mereka di daftar pemilih sehingga mereka bisa mengirim pesan yang jelas ke Parlemen.
Tapi pihak lainnya memboikot pemberian suara lewat pos itu, dan salah satu kelompok lobi utama, yakni Australian Marriage Equality (Kesetaraan Pernikahan Australia), belum mengklarifikasi posisinya sendiri.
Aktivis pernikahan sesama jenis belum berubah pikiran soal plebisit
Inilah beberapa alasan mereka yang menentangnya:
• Mereka mengatakan bahwa Parlemen mengabaikan tanggung jawabnya untuk membuat keputusan ini
• Mereka mengatakan itu membuang-buang uang karena jajak pendapat sudah menunjukkan bahwa kebanyakan orang Australia mendukung pernikahan sesama jenis
• Mereka mengatakan bahwa pemungutan suara itu tidak akan berjalan ilmiah dan ada kekhawatiran bahwa ada hambatan bagi warga untuk berpartisipasi (misalnya, kekurangpahaman terhadap sistem pos di kalangan anak muda Australia)
Advokat pernikahan sesama jenis, Rodney Croome, mengatakan, sebuah jajak pendapat terhadap 5.000 orang menemukan bahwa 15 persen dari komunitas LGBTI mendukung adanya boikot, sementara lebih dari setengahnya menginginkan sebuah kampanye.
- Cegah Perilaku LGBT pada Anak, Bhayangkari Riau Undang Dr Boyke Jadi Pembicara
- Webinar Bhayangkari Riau, Dokter Boyke Berbagi Tips Agar Anak Terhindar dari LGBT
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Pengakuan Jujur Pelatih Australia Soal Ernando Ari
- Penyesalan Pelatih Australia Seusai Takluk dari Timnas U-23 Indonesia