Beda Pilihan di Pilpres 2019, Masyarakat Jangan Bermusuhan

Beda Pilihan di Pilpres 2019, Masyarakat Jangan Bermusuhan
Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: dokumen JPNN/Ricardo

"Berangkat dari kenyataan itu, masyarakat tentu berharap masing-masing kubu kandidat mau menahan diri. Sebab, menuju tahun politik 2019, kondusifitas sangat bergantung pada perilaku masing-masing kubu Capres-Cawapres. Daripada saling sindir atau saling ejek, akan lebih baik jika masing-masing kubu kandidat Capres-Cawapres melakukan konsolidasi mempersiapkan kampanya pemilihan presiden," imbuhnya.

Karena itu, kata Bamsoet, sangat penting jika dua kandidat capres-cawapres dengan tulus dan konsisten mengajak semua elemen masyarakat untuk menjadikan Pilpres dan Pileg 2019 sebagai pesta demokrasi yang menggembirakan.

Sebab, kedua agenda itu tak lain adalah bentuk pengakuan dan penghormatan kepada hak azasi setiap individu yang memiliki hak memilih.

Di hadapan mereka, para kandidat memaparkan program. Masyarakat berhak menilai. Tentu akan terjadi beda penilaian yang berujung pada beda pilihan.

Namun perbedaan itu harus dihargai dan dihormati oleh siapa pun. Jangan sampai pula perbedaan itu menimbulkan permusuhan.

Sebaliknya, perbedaan itu hendaknya bisa semakin merekatkan tali persaudaraan dan persahabatan.Jangan sampai masyarakat terkotak-kota hanya karena beda pilihan politik.

"Sebagaimana bisa didengar dan disimak bersama, dua kandidat pasangan capres-cawapres sudah memaparkan garis besar program-program yang akan ditawarkan kepada rakyat. Rincian program-program mereka akan dipaparkan lagi sepanjang periode kampanye. Dari garis besar program kedua kandidat, jelas terlihat bahwa mereka ingin mewujudkan Indonesia yang lebih baik dalam beberapa tahun ke depan. Tentu ada perbedaan, tetapi perbedaan itu hanya pada pendekatan," jelas Bamsoet.

Perbedaan pendekatan itu setidaknya terlihat pada keputusan petahana Joko Widodo memilih ulama karismatik KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapares-nya.

Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati pilihan politik di Pilpres 2019 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News