Beda Pilihan di Pilpres 2019, Masyarakat Jangan Bermusuhan

Beda Pilihan di Pilpres 2019, Masyarakat Jangan Bermusuhan
Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: dokumen JPNN/Ricardo

Seperti diketahui, pendaftaran calon anggota legislatif DPR, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota untuk Pileg 2019 yang dibuka selama 14 hari itu telah dimulai sejak 4 Juli 2018.

Sedikitnya, 14 partai politik mendaftarkan bakal caleg di KPU. Meliputi Partai Garuda, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Perindo, PDI Perjuangan, Partai Hanura, Pertai Berkarya, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, PKP Indonesia, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, dan Partai Bulan Bintang.

Setelah dua agenda utama itu terlaksana, kedua kandidat pasangan capres-cawapres dan semua parpol serta calon anggota legislatif-nya tentu harus melakukan konsolidasi.

Melakukan pemetaan basis suara, membaca kekuatan lawan, membentuk tim pemenangan, menyusun program-program yang akan ditawarkan kepada warga di daerah pemilihan (Dapil) hingga menghitung logistik yang dibutuhkan.

Dengan ragam kegiatan yang tak terhindarkan itu, tensi politik di dalam negeri semestinya bisa dibuat lebih tenang.

Memang, suasana menuju tahap pendaftaran kandidat pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2019 sempat menyita perhatian publik. Perhatian publik tertuju pada proses pembentukan koalisi dan proses penyaringan sosok Cawapres.

Kedua proses ini sempat membuat ruang publik hiruk pikuk. Ada perang pernyataan, saling sindir, ada pula tuduhan, serta kejutan-kejutan terkait dengan nama sosok cawapres. Namun, segala sesuatunya berakhir dengan baik.

Dia menyayangkan bahwa pasca pendaftaran kandidat pasangan capres-cawapres, ruang publik masih disesaki dengan pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengganggu kenyamanan publik.

Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati pilihan politik di Pilpres 2019 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News