Begini Analisis Pengamat Terorisme Tentang Penyerang Mabes Polri
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Ridwan Habib meminta kepolisian menyelidiki ponsel ZA, teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3).
Sebab, rekam jejak dari ponsel bisa membuat polisi mengetahui asal muasal ZA terpapar radikalisme.
"Handphone itu bisa menemukan banyak bukti," kata Ridwan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/4).
Menurut dia, bisa saja ZA terpapar radikalisme dari rekannya dan aktivitas di ponsel bisa mengetahui hal itu.
Di sisi lain, ujar dia, ZA bisa saja terpapar radikalisme dengan metode self learning dan melakukan baiat mandiri.
"Nah, apakah ZA masuk yang itu. Itu harus didalami," ujar dia.
Menurut Ridwan Habib, jika ZA terpapar radikalisme dengan metode self learning maka kerja Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) perlu dievaluasi. Sebab, negara punya upaya preventif menjauhkan kaum muda dari situs radikal.
"Kenapa masih bisa situs-situs itu lolos," ujarnya.
Jika penyerang Mabes Polri itu terpapar radikalisme secara self learning makan BSSN perlu dievaluasi.
- Penyelundupan Narkoba dalam Kaleng Susu Digagalkan Polri, Brigjen Mukti: Ini Modus Baru
- 4 Anggota Polresta Ambon Diberi Sanksi PTDH, Kombes Driyano Bilang Begini
- Gembong Narkoba Fredy Pratama Masih di Hutan, Kehabisan Modal, Istrinya Bakal Dimiskinkan
- Polri Gelar Operasi Puri Agung Untuk Kawal WWF di Bali
- Brigjen Mukti Sampai Terbang ke Bali Gerebek Pabrik Narkoba yang Dikelola 3 WNA
- PT GPU Sebut Mabes Polri Tangkap 2 Orang Diduga Preman Sewaan yang Mengganggu Perusahaan