Bincang Santai Teras LPPM ATVI

Begini Cara Guru-Dosen Jadi Sahabat bagi Anak Didik

Begini Cara Guru-Dosen Jadi Sahabat bagi Anak Didik
Suradi dalam perbincangan santai yang disiarkan langsung melalui channel Youtube Teras Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ATVI, Kamis malam (2/12/2021). Foto: Flyer

Nama Teras dipilih karena teras dapat dianalogikan sebagai ruang terbuka di depan rumah yang sering dijadikan tempat berkumpul dan berdiskusi santai.

“Ini sesuai dengan format konten yang diangkat yaitu membahas tentang berbagai topik yang di kemas secara ringan namun mencerdaskan dan dapat memberikan inspirasi positif bagi viewers nya. Teras LPPM ATVI merupakan media Publikasi para Dosen ATVI untuk berkontribusi dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang Pengabdian Kepada Masyarakat,” ujar Ratih.

Sementara tim kreatif yang juga dosen ATVI, Teguh Setiawan mengatkan, awalnya konten ini akan di tayangkan di kanal mastepedia yang memang rutin mengadakan bincang secara live dengan nara sumber alumni, dosen dan orang yang berkompeten. Namun memanfaatkan hari guru saya berdiskusi untu membuat konten yang lebih serius dengan memanfaatkan kanal Teras LPPM ATVI yang memang belum lama aktif.

“Sebagai orang yang berada dibalik layar ,yang mengurusi  kreatif, teknis dan konsep penayangan saya menyulap seperangkat komputer di rumah menjadi ruang kontrol room untuk mengendalikan tayangan ini agar kualitasnya tetap terjaga, baik audio maupun visual,” papar Teguh. 

Tips Dekat dengan Anak Didik

Dalam bincang santai selama 90 menit itu, Suradi yang juga menulis buku berjudul “Bangga Menjadi Guru SMAN 8 Jakarta” ini memberikan beberapa tips agar guru maupun dosen   bisa menjadi sahabat anak didik. Pertama, menguasai bidang pelajaran atau materi yang diajarkan karena ini modal pertama untuk percaya diri di dalam kelas.

Kedua, berusaha memahami setiap karakter dan watak anak didik, sehingga berbagai kendala dalam proses mengajar bisa diselesaikan dengan baik, sebab setiap peserta didik punya masalahnya sendiri.

“Kita juga harus bersikap demokratis dan memberikan kesempatan setiapanak didik untuk bertanya dan mengajukan pandangannya atas materi pelajaran. Suasaa kelas yang demokratis menumbuhkan semangat belajar yang tinggi. Lalu, kita mesti kreatif dalam metode pengajaran. Sekakarang sangat mudah mencari tambahan bahan ajar dan alat peraga lewat Youtube atau media sosial. Terakhir, usahakan mendekatkan diri dengan anak didik dalam setiap kegiatan,” papar alumnu Universitas Indonesia itu.

Banyak cara dan metode untuk membuat anak didik kita, baik pelajar maupun mahasiswa untuk tertarik dengan materi pelajaran yang diberikan, aktif di kelas, terbuka, dan pada saat bersamaan, pendidikan, baik guru maupun dosen, bisa menjadi sahabat bagi anak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News