Begini Cara Imam Besar di New York Menjawab Ancaman Somasi Fadli Zon

Begini Cara Imam Besar di New York Menjawab Ancaman Somasi Fadli Zon
Shamsi Ali dan Setya Novanto. Foto: facebook

jpnn.com - IMAM Shamsi Ali (Syamsi Ali) mendadak menjadi pembicaraan. Curahan hati dan pikirannya di akun facebook pribadi soal pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump, dibahas berbagai pihak.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon yang menjadi salah seorang yang disebut-sebut Shamsi Ali, ikut kebakaran jenggot.

Setidaknya, menurut Shamsi yang merupakan imam masjid di Islamic Center of New York, Amerika Serikat itu, Fadli sudah mengancam akan melayangkan somasi sebagai pelanggara terhadap UU ITE, jika Shamsi tidak mengoreksi beberapa hal yang sudah diungkapnya.

Di akun facebook-nya, Shamsi kembali berbagi, menyertakan ancaman dari Fadli Zon.

"Ini ancaman Fadhli Zon untuk somasi saya," tulis Shamsi, beberapa jam lalu.

Terima kasih atas jawabannya Pak Shamsi.
Perlu saya jelaskan lagi apa yg Pak Shamsi tulis di FB telah menyebarluaskan informasi yg tdk benar. Ada yg berbau fitnah. Berikut tulisan Pak Shamsi dan saya buat jawaban saya di dalan kurung dg dimulai kata FZ (Fadli Zon):
Lagi heboh pesan WA ini:
Saya sayangkan Ketua DPR bertemu dengan Donald Trump, apalagi dalam acara kampanyenya. (FZ: bukan kampanye tapi press conference, dua hal berbeda. Cek saja artinya di kamus. Apalagi dlm terminologi politik)
Pertama sangat tidak etis karena posisinya sebagai ketua DPR. Ketua DPT mewakili negara. Dan negara tidak etis mendukung (FZ: tdk ada dukungan atau semacam itu, memangnya kita punya suara atau pengaruh mendukung bakal capres AS?) salah satu calon (FZ: DT calon pun belum, ia adlh invidual yg berusaha dptkan dukungan dr Partai Republik), apalagi menghadiri acara kampanye (FZ: ini bukan kampanye, tp konfernsi pers yg diadakan di gedungnya sendiri di Trump Plaza lobby. Kami waktu itu baru dari lantai 26 ketemu DT n jajatannya dan diajak melihat press conference di bawah sambil jalan pulang. Di lobi itu sdh penuh wartawan dan para pegawainya. Sebagai sopan santun orang timur, kami nonton melihat sampai konferensi pers usai, pun jalanan ke pintu keluar padat dg manusia).
Kedua, ketua DPR kita diterima tidak lebih dari 3 menit (FZ: kami ditetima di lantai 26 disediakan makan minum sambil ngobrol sekitar 30 menit. Bagaimana anda bisa menyimpulkan 3 menit. Ini spesifik anda menyebarkan informasi salah ke publik 3 menit. Fitnah. Kalau tulisan FB didasarkan siaran di TV harus disebutkan. Jelas anda salah) unik sekedar memperlihatkan muka di depan panggung (FZ: anda merendahkan kami, dg mengatakan hanya diterima 3 menit untuk memperlihatkan muka di pnggung. Anda menyimpulkan tanpa meneliti dulu apa yg kami bicarakan dan anda tak tau ada pertemuan sebelumnya). Sungguh merendahkan martabat bangsa dan negara untuk sekedar tersenyum di depan publik Amerika pendukung Donald Trump. (FZ: martabat bangsa mana yg direndahkan dg bertemu DT. Ia adalah pengusaha sukses sejak lama. Punya investasi di Indonesia. Bagi saya bagus ada investor masuk di saat ekonomi terpuruk. Sy sendiri merasa terhormat bertemu DT. Kami bukan ketemu seorang koruptor, penjahat perang atau kriminal, tapi pengusaha sukses yg berinvestasi di Indonesia!)
Ketiga, menandakan tidak adanya jalan lain untuk mengatakan bahwa pejabat kita memang sedang keluar negeri untuk sebuah perjalanan dinas. Terus terang, saat ini ada banyak anggota DPR ke ke AS justeru di saat Congress sedang reses (liburan). (FZ: kami datang ke New York utk Interparliamentary Union Speakers Conference di Markas Besar PBB. Semua ketua parlemen dunia hadir. Juga menyampaikan sikap kritis di forum itu selama 3 hari. Juga ada sejumlah pertemuan bilateral dg beberapa negara. Tidak ada hubungan dg anggota Kongres AS sdg reses. Ini ngawur sekali Anda, seolah kami datang ke New York utk ketemu anggota Kongres pdhal mereka sdg reses) Mereka lebih banyak menghabiskan waktu jalan-jalan dan belanja. (FZ: ini fitnah, klu "mereka" maksudnya anggota delegasi. Kami tak ada jalan2 kecuali sy ke toko buku Strand dan Barnes n Noble.)
Tolong disebar luaskan ini. Di saat bangsa ini menghadapi kesulitan ekonomi dengan jatuhnya harga rupiah, sejarusnya pejabat negara kita semakin sensitif. (FZ: anda menyerukan penyebarluasan informasi yg tdk utuh dan misleading. Bahkan ada yg berbau fitnah. Harusnya tanya dulu pada kami. Spt ajaran Islam "tabayun". Apalagi anda adalh seorang tokoh agama) Kita sadar anggaran itu ada untuk dipakai jalan. Tapi minimal ada rasa solidaritas untuk tidak memakai anggaran pada hal-hal yang tidak penting (FZ: bagi saya penting saja ketemu DT. Tak pakai biaya. Ia investor juga di dapil saya Kecamatan Cigombong, Kab Bogor, kerjasama dg swasta nasional) di saat rakyat menggeliat dalam
Kesulitan...
New York, 3 September 2015....ustadz Shamsi Ali: imam Besar Masjid New York. (FZ: sy tak tahu apakah jabatan ini benar, artinya anda adalah Imam besar masjid New York. Alhamdulillah.)
Itu bbrp hal yg sy minta dikoreksi. Namun jika tdk, sy akan melayangkan somasi sebagai pelanggaran thd UU ITE. Sy akan tunjuk pengacara saya. Terima kasih. 

Shamsi Ali ternyata berusaha memahami respons Fadli Zon dengan positif. "Saya sekali lagi tidak punya beban, apalagi akan takut dengan ancaman itu. Toh akhirnya biar publik tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Dan mohon maaf komunikasi kita ini juga bisa terpublikasikan luas. Terima kasih!" tandas Shamsi Ali. (adk/jpnn)


IMAM Shamsi Ali (Syamsi Ali) mendadak menjadi pembicaraan. Curahan hati dan pikirannya di akun facebook pribadi soal pertemuan pimpinan DPR dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News