Begini Cara ISTN Jakarta Merawat Kebersamaan Antarcivitas
Lebih lanjut dikatakan suatu ketidakharmonisan itu tidak musti berbentuk konflik semata. Namun pengelompokan antarkaryawan/lingkaran-lingkaran internal juga harus dikikis supaya terjalin relasi baru yang lebih terbuka antarcivitas.
Rektor Lili berharap kegiatan ini secara langsung akan memberikan energi baru dalam hal mendukung visi, misi, dan program kerja ISTN ke depannya. Antara lain, dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.
Para civitas dapat berinteraksi dan belajar secara kolaboratif nantinya. Kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan staf juga mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui proyek tim, diskusi kelompok, dan seminar.
Selain itu, program dengan tema “kebersamaan” juga sejalan dengan prinsip tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Melalui kegiatan kolaboratif, antara para civitas Kampus ISTN, akan tercipta kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial,
kepemimpinan, dan pemecahan masalah, yang berkontribusi pada kegiatan mereka.
Agenda ini juga lebih menyemangati civitas untuk melakukan penelitian bersama, menghasilkan pengetahuan baru, dalam hal berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan.
Perlu diketahui, kampus ISTN sudah berulang kali mendapatkan penghargaan dan dana hibah terkait penelitian-penelitian ilmiah dari tahun ke tahunnya dari Kemendikbudristek bersama DRTPM (Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat) dan dari Pendanaan Penelitian Program Kompetitif Nasional dan Penugasan di Perguruan Tinggi.
ISTN Jakarta punya cara tersendiri untuk merawat kebersamaan antarcivitas untuk menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi
- Pengangkatan PPPK 2024 Fokus untuk Penyelesaian Honorer, P1 Swasta Kejepit
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Sajikan Tayangan Budaya, Indonesiana.TV Sabet Penghargaan
- Banyak Guru Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Optimalkan Formasi PPPK 2024
- 9 Siswa Tewas, Kemendikbudristek Diminta Moratorium dan Mengubah Konsep Study Tour
- 150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang