Begini Cara Kementan Mewujudkan Swasembada Protein Hewani

Begini Cara Kementan Mewujudkan Swasembada Protein Hewani
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita (mengenakan batik dan berkacamata) mengecek peternakan rakyat demi menciptakan ketersediaan daging yang sehat dan harga terjangkau. Foto: Humas Kementan

Ketut juga mengapresiasi capaian kinerja upsus siwab di Kabupaten Bantul yang dinilai cukup baik, dimana berdasarkan data dari Januari hingga 22 Juli 2019 realisasi IB sudah mencapai 80,06 persen atau 21.618 ekor kebuntingan telah mencapai 53,15 persen atau sebesar 18.941 ekor dan kelahiran sudah mencapai 60,70 persen atau 9.178 ekor.

Kemudian penambahan sapi indukan Brahman Cross pada 2015-2016 dan 2018. Sekitar 8.985 ekor sapi Brahman Cross telah didistribusikan ke-15 provinsi di seluruh Indonesia. Ketut menerangkan dalam mendukung pengembangan ternak di DIY, sejak 2016-2018, telah difasilitasi bantuan ternak untuk DIY sebanyak 451 ekor sapi potong, dan 20 ekor kambing.

Upaya terobosan lainnya yang tidak kalah penting adalah pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia. Sapi ini berasal dari negara Belgia dan memiliki prosentase karkas yang tinggi karena memiliki karakteristik double muscle.
Per 14 Juli 2019, telah lahir 392 ekor kelahiran sapi Belgian Blue hasil transfer embrio dan IB, dan sebanyak 475 ekor dalam keadaan bunting. Diharapkan pada 2019 bisa menghasilkan 1.000 pedet sapi Belgian Blue.

“Melalui introduksi sapi BB ini diharapkan terciptanya rumpun sapi potong khas Indonesia yang mempunyai produktifitas tinggi untuk mendukung produksi sapi potong nasiona,” tandas Ketut.(cuy/jpnn)


Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berusaha untuk bisa mencapai target swasembada protein hewani.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News