Begini Cara Mengukur Saturasi Oksigen saat Isoman, Perhatikan Posisi Tubuh dan Kuku

Begini Cara Mengukur Saturasi Oksigen saat Isoman, Perhatikan Posisi Tubuh dan Kuku
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Para pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, perlu memperhatikan beberapa hal saat mengukur saturasi oksigen menggunakan pulse oximeter.

Agar pengukuran bisa menghasilkan angka yang akurat, perlu diperhatikan posisi tubuh dan kuku jari.

Dari sisi frekuensi, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito Anggarino Damay menyarankan pasien mengukur minimal sebanyak tiga kali dalam sehari.

"Minimal tiga kali. Pagi siang malam tidak ada jam yang ketat," ujar dia kepada ANTARA melalui pesan elektroniknya, dikutip Senin (5/7).

Saat mengukur, sebaiknya posisikan tubuh dalam keadaan duduk dan kondisi pasien tenang atau rileks.

Kondisi pilek yang biasanya dialami sebagian pasien COVID-19 tidak akan mempengaruhi saturasi oksigen.

Pengukuran saturasi oksigen dilakukan untuk mendeteksi bila terjadi hypoxia atau kondisi tubuh kekurangan oksigen yang bisa dialami pasien COVID-19.

Mengutip laman WebMD, tanpa oksigen, organ-organ tubuh seperti otak, hati dan lainnya bisa rusak hanya dalam beberapa menit usai gejala dimulai.

Begini cara mengukur saturasi oksigen menggunakan pulse oximeter, perlu diketahui para pasien COVID-19 yang melakukan isoman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News