Begini Caranya Mengurangi Ketergantungan Impor Gula Pasir

Begini Caranya Mengurangi Ketergantungan Impor Gula Pasir
Acara MSPP Kurangi Ketergantungan Impor Gula, Jumat (18/3). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mendorong konsumsi gula merah untuk mengurangi ketergantungan gula pasir.

"Saya mengajak saudara-saudaraku semua sekarang diversifikasi gula putih ke gula aren. Gula merah kita bisa produksi sebanyak-banyaknya," kata Dedi pada MSPP Kurangi Ketergantungan Impor Gula, Jumat (18/3).

Dia mengatakan potensi pengembangan gula dalam negeri ini luar biasa. Hal ini ditandai dengan Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar di zaman kolonial.

"Kita merupakan negara kepulauan. Kita adalah negara yang garis pantainya terpanjang di dunia karena pulaunya kurang lebih dari 17 ribu. Artinya, kelapa tumbuh di mana-mana dan itu merupakan sumber gula kita," jelas Dedi.

Bukan hanya itu, lanjut Dedi, Indonesia juga mempunyai tanaman enau (aren) yang tumbuh sendiri tanpa ditanam di dataran tinggi. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan menjadi gula aren.

"Jadi, bagaiman caranya mengatasi impor? Ya, tanam. Tanam itu tebu. Enau tidak usah ditanam, tumbuh sendiri. Di saat yang sama bikin gula merah itu jadi olahan agar berdaya saing," ujarnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengusulkan untuk mengembangkan gula kelapa dan gula aren.

"Sebenarnya jangan terlalu banyak mengandalkan gula tebu. Jadikan peluang untuk mengembangkan gula kelapa. Pohon kelapa kita, kan, banyak tersebar," tuturnya.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mendorong konsumsi gula merah untuk mengurangi ketergantungan gula pasir impor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News